Menuju Eropa dari pelabuhan Canakkale, Turki

Selesai mengunjungi dan menikmati kuliner kota Manisa, propinsi Manisa, ane dan suami bergerak menuju Izmir, propinsi Izmir kemudian ke kota pelabuhan Canakkale, di propinsi Canakkale. Dari Izmir menuju ke kota ini kita melalui jalan darat bermobil. Kawasan ini merupakan kawasan yang dekat dengan laut. Bisa dibayangkan pemirsa indahnya pemandangan sepanjang jalan ini 😊 Kalo lagi fokus, mata jadi bening ga sempat ngantuk karena asik menikmati pemandangan meski hanya lewat kaca mobil 😊

Kalo di sepanjang jalan Austria lagi lebat-lebatnya tanaman jagung dan buah-buahan apel dan pear siap panen, maka di Turki pohon-pohon zaitun berbuah dengan lebatnya dan diperkirakan panen musim semi ini 😊 Kita juga ketemu masjid yang berbentuk kubah berdampingan dengan gedung perguruan tinggi dan kantor pemerintahan saat masuk kawasan Canakkale

Tujuan kita kali ini adalah kota pelabuhan Canakkale, di propinsi Canakkale. Apa yang menarik di kota pelabuhan ini sehingga kita mengunjungi kawasan ini lagi ya, setelah setahun berlalu. Sebelum membahas lebih jauh, kita kenalan dulu dengan propinsinya yuk pemirsa 😊

Propinsi Canakkale berada di bagian barat laut Turki, yang mengambil namanya dari kota Canakkale. Seperti Istanbul, propinsi Canakkale memiliki bagian Eropa (Thrace) dan Asia (Anatolia). Bagian Eropa dibentuk oleh semenanjung Gallipoli (Gelibolu), sedangkan bagian Asia sebagian besar berbatasan dengan wilayah bersejarah Troad di Anatolia. Mereka dipisahkan oleh selat Dardanella dan menghubungkan Laut Marmara dan Laut Aegea. Jadi ga hanya Istanbul aja yang selama ini kita tau wilayahnya berada di wilayah Eropa, ternyata propinsi Canakkale juga lho pemirsa.

Saat ini propinsi Canakkale dibagi menjadi 12 distrik termasuk Canakkale. Situs arkeologi Troy ditemukan di propinsi Canakkale. Canakkale yang disebut juga sebagai Hellespontos dan Dardanelles pada zaman kuno, telah menyumbang banyak peradaban selama 3000 tahun. Kota Archaic Troy (Troia) yang diperintah oleh Lydia dan hancur oleh gempa dahsyat pada tahun 2500 SM, reruntuhannya masih ada hingga kini.

Sebagian besar wilayah Canakkale ditaklukkan di era kekaisaran Ottoman, dengan bantuan kastil atau benteng pertahanan dalam remunerasi untuk membantu kerajaan Bizantium menemukan Gelibolu. Setelah itu, selat Canakkale diberikan kepada kekaisaran Ottoman.

Jadi semangat nih pengen tau tentang Canakkale. Canakkale selain kota juga merupakan pelabuhan di Turki, di propinsi Canakkale, di pantai selatan (Asia) dan Dardanella pada titik tersempitnya. Meski ga seluruh propinsi Canakkale kita datangi, hanya kota Canakkale, di pelabuhannya lagi.. 😉 ternyata banyak yang juga yang menarik perhatian kita lho pemirsa.

Dari pelabuhan inilah kita bisa nyebrang ke Eropa. Kota pelabuhan yang pernah menjadi kota perdagangan utama dan menjadi rebutan negara-negara besar di masa lampau hingga akhir abad ke-20 karena letaknya yang strategis ini terkenal dengan replika kuda kayuTroya, kastil atau benteng pertahanan dan bangunan 18 MART 1915 (diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi 18 Maret 1915).

Beberapa saat menuju kawasan pelabuhan ini terdapat replika ‘kuda kayu‘ atau kuda Troya yang mejadi ikon kota pelabuhan Canakkale. Di pesisir pantai banyak terdapat bangunan yang tinggi-tinggi, baik bangunan tua maupun baru. Dari kejauhan di kawasan perbukitan kita bisa melihat rangkaian tulisan 18 MART 1915 yang sarat sejarah

Nah, kita bersama mobil sekalian ke Eropa nyebrang melalui pelabuhan ini dengan kapal feri yang hadir setiap beberapa menit sekali. Ga hanya kita lho pemirsa, banyak juga orang-orang yang nyebrang baik dari maupun ke Turki, baik warga lokal maupun mancanegara.

Kapal feri dengan dua lantai ini ramai dengan para penyebrang dengan segala aktivitasnya, yang paling banyak adalah selfi 😊 Eh termasuk burung-burung putih sebesar itik yang terbang melintasi area ini silih berganti juga lho. Ada satu yang sempat mampir pas di atas tombak geladak di lantai dua. Kebetulan ane abadikan, tapi cuaca lagi ga mendukung pemirsa, mendung-mendung manja gitu, alhasil gambarnya rada buram dikit 😊

Sepanjang penyebrangan mata kita dimanjakan dengan pemandangan yang indah dan membeningkan mata. Sama seperti di kawasan pelabuhannya, di seberang di perbukitan pun ga kalah megah dan tinggi-tinggi bangunannya, bangunan tua maupun muda. Tulisan 18 MART 1915 warna merah yang kita lihat dari pelabuhan saat menyebrang lautan ini makin jelas terlihat, lengkap dengan bendera Turki yang berkibar gagah😊

Kalo dari Turki menuju Eropa kita memandang kawasan tulisan ini ke sebelah kanan ya.. Kalo agak ke kiri depan dekat pinggir laut maka akan kita dapati kastil atau benteng pertahanan era kekaisaran Ottoman yang merupakan bangunan bersejarah

Dari Canakkale kita ke kota Edirne yang juga masih wilayah Turki di Eropa. Dari sini kita bisa langsung nyebrang ke Eropa, mau ke Yunani dulu jalan-jalan atau langsung ke Bulgaria

Nah, kalo lewat Yunani ke Austria tentu ga bisa mengikuti rute terdekat dengan langsung menuju Macedonia. Tau kan alasannya kenapa.. karena Macedonia bukanlah negara anggota Schengen atau belum masuk menjadi anggota Uni Eropa. Jadi untuk ane yang warga negara Indonesia meski pemegang kartu ijin tinggal setaraf KTP Eropa, harus tetap memiliki visa untuk memasuki negara ini. Daripada ribet, kita ga melalui rute ini. Kalo ga mengikuti rute ini tapi masih mau liat negara Yunani, ga apa-apa kok. Selesai jalan-jalan ke Yunani kita lewat rute lain yaitu langsung ke negara Bulgaria

Jadi dari Turki kalo kita ga jalan-jalan ke Yunani, langsung menuju negara-negara Balkan yang diawali dengan negara Bulgaria, kemudian Serbia, Kroasia dan terakhir Slovenia. Alhamdulillah semua negara ini aman ane lalui. Dari Slovenia sampailah kita ke Austria dengan menempuh beberapa jam perjalanan melalui kota yang cantik Graz juga Salzburg dan ga ketinggalan kota Linz 😊

Kalo mampirnya ga lama, kita bisa menempuh perjalanan melalui darat dengan bermobil pribadi dari Turki menuju Austria sekitar satu hari lebih 6 jam 😊. Kalo pake kendaraan umum jangan ditanya lamanya ya 😊

Schreibe einen Kommentar