Penasaran pengen ke pasar tradisional. Gimana sih suasananya, apakah sama seperti pasar tradisional di kampung halaman yang hiruk pikuk dan padat merayap dengan segala aktivitasnya ya.. Tapi ane belum pernah menemukannya di area tempat tinggal ane di Austria ini
Asik kali ya belanja di pasar tradisional, apalagi di negara bule. Penasaran aja ane. Disaat orang-orang lebih memilih belanja di supermarket dan swalayan yang terkenal bersih dan segalanya terkoordinir dengan rapi, ane pengennya malah pasar tradisional ..Hhhh. Begitulah kalo penasaran ya haha
Setelah cari info lewat mbah google, ternyata ada lho pasar tradisional di Austria. Satu-satunya lagi se antero Austria, tepatnya di ibukota negara Austria yaitu Wina. Beberapa kali mau ke pasar tradisional ini setiap kali ke kota Wina, tapi selalu ga kesampaian. Belum rezeki kali ya..
Sewaktu suami tiba-tiba bilang kita jalan-jalan ke Wina dan menginap semalam, wah senengnya bukan main. Kali ini ga boleh lolos lagi, harus ke pasar tradisional 😊
Kita bermobil ke Wina dari rumah kira-kira sekitar 2 jam kalo ga mampir sana sini. Awalnya kita ke hotel yang telah kita pesan terlebih dahulu. Ane pasrah aja kalo hari itu ga ke pasar tradisional, karena hari Sabtu menurut mbah google tutup sampai pukul 12.00 siang. Besoknya hari Minggu tutup. Sementara kita saat sampai di kota Wina sekitar pukul 11, mana ada waktu lagi ke sana, karena sesampainya di kota Wina kita masih harus cari terlebih dahulu tempat parkiran dan tanya-tanya sama orang hotelnya. Takutnya kita salah parkir, alamat ditilang kita. Berabe deh! Kemudian lanjut check in terlebih dahulu kemudian cari U-Bahn atau stasiun Kereta Api bawah tanah terdekat untuk transportasi kita. Habis berapa menit tuh? 😊
Tempat parkir akhirnya didapat. Alhamdulillah gratis dari pihak hotel 😊Kalo hotel lain masih harus bayar lagi 30 Euro atau sekitar Rp.510.000 per hari. Hhhh.. mending dibeliin makanan ya 😊
Stasiun U-Bahn ternyata ga jauh dari hotel tempat kita menginap pemirsa, di stasiun Alte Donau. Ga sampai 5 menit jalan kaki dah sampai di lokasi. Menurut mbah google lagi, jarak tempuh antara hotel kita menginap ke pasar tradisional sekitar 20 km. Lumayan jauh juga ya. Biasanya kalo bermobil bisa di tempuh dalam waktu 15 menit. Tapi jangan harap kalo bermobilnya di Wina, bisa keringetan kita dibuatnya, pemandu jalan GPS kadang-kadang pusing juga mencarinya karena kota Wina banyak jalur dan belokan, muter sana sini hingga lebih dari setengah jam 😉
Makanya mobil kita tinggal di parkiran dan kita lebih memilih naik kereta api bawah tanah yang ga muter sana sini, lurus aja.. larinya secepat kilat dan ga pernah ingkar janji, tepat waktu maksud ane 😊 Pas pukul 11.10 kita sampai di stasiun Alte Donau. Suami bilang kita akan ke pasar tradisional, namanya Naschmarkt. Ane hampir ga percaya tapi sekaligus senang juga sih kalo emang benar kita ke sana 😊 Tapi apa masih cukup waktu ya? Kita masih harus beli tiket terlebih dahulu. Satu orang untuk satu tiket seharga 8 Euro atau sekitar Rp.136.000, bisa dipakai 24 jam atau sehari penuh dengan rute semaunya haha.. Lumayan ya.. Akhirnya beli tiket via mesin otomatis pun selesai tanpa kendala apa pun 😊
Dari stasiun Alte Donau kita mesti melewati paling ga 10 stasiun kereta api lagi. Wah.. kebayang kan betapa capeknya mengarungi itu semua?
Jangan dibayangkan ah, dinikmati aja kali, hibur hati ane. Ok, kita kalkulasikan sekarang. Dari stasiun ini yang mengikuti jalur U1 warna merah yang memiliki rute Oberlaa-Leopoldau sepanjang19,2 km dengan 24 stasiun, kita harus melalui beberapa stasiun tepatnya 7 stasiun, yaitu stasiun Kaisermühlen VIC, Donauinsel, Vorgartenstraße, Praterstern, Nestroyplatz, Schwedenplatz hingga Stephanplatz.
Karena kita akan menuju pasar tradisional yang berada di stasiun Kettenbrücken-gasse, maka kita berhenti di stasiun Stephanplatz untuk ganti kereta api yang datang selanjutnya menuju area yang kita tuju.
Ternyata ga seruwet yang ane bayangkan pemirsa. Kita cukup duduk manis ga nyampe 5 menit untuk menuju stasiun Stephansplatz. Segitu cepatnya pemirsa perjalanan kita, padahal mengarungi 7 stasiun lho 😊
Kereta api akan selalu datang silih berganti dalam waktu yang sesingkat-singkatnya 😊 Makanya sesampainya kita di stasiun Stephansplatz kita bergegas menuju kereta berikutnya.
Sebenarnya kita bisa aja langsung lanjut ke stasiun selanjutnya karena masih di jalur yang sama, jalur U1 warna merah. Tetapi karena kita ga lihat peta sehingga ga tau stasiun Kettenbrücken-gasse di jalur apa, maka kita berhenti dulu di stasiun Stephansplatz yang merupakan stasiun penghubung ke jalur U3 warna jingga juga selain jalur U1 warna merah yang kita ikuti sebelumnya.
Setelah liat peta yang dipasang di beberapa titik di stasiun, akhirnya kita tau ternyata kita masih lanjut satu kali lagi pemirsa di jalur yang sama warna merah untuk sampai di stasiun selanjutnya, Karlsplatz.
Belum lagi lurusin kaki duduk manja di kereta api, kita dah sampai di stasiun Karlsplatz 😊 Bener kata suami, jangan duduk karena kita dalam waktu 1-2 menit akan sampai 😊
Stasiun Karlsplatz merupakan salah satu stasiun penghubung berbagai jalur, dari jalur merah yang kita lalui sebelumnya, jalur U2 warna ungu dan jalur U4 warna hijau. Dari stasiun Karlsplatz kita hanya satu kali saja ke stasiun yang kita tuju, stasiun Kettenbrücke-gasse melalui jalur U4 warna hijau. Lagi suami bilang ke ane, jangan duduk karena perjalanan hanya semenit dua menit 😊
Dari stasiun Karlsplatz untuk sampai ke stasiun berikutnya kita melalui jalur U4 warna hijau. Jalur ini melayani rute Hütteldorf-Heiligenstadt sepanjang 13,5 km melalui 20 stasiun. Wow.. lumayan jauh juga ya pemirsa. Namun kita hanya menempuh satu stasiun aja yaitu stasiun Kettenbrücken-gasse
Akhirnya sampai juga kita di stasiun Kettenbrüken-gasse. Hanya sekitar 10 menit lama perjalanan kita, pemirsa. Wow, singkat banget alhamdulillah. Bayangin kalo ditotal kita melalui 9 stasiun dengan 2 kali ganti kereta api dan stasiun. Kita harus gesit dan bergegas menuju kereta selanjutnya di stasiun yang seluas ini. Kalo beruntung kita ga perlu berkejaran waktu dan harus turun naik tangga atau eksalator menuju kereta berikutnya yang datang dari dua jalur 😊
Suami bilang ke ane, kita beruntung. Masih ada waktu untuk mengeksplor pasar tradisional Naschmarkt. Dah rezekinya kali ya. Alhamdulillah. Pukul 11.20 kita sampai di stasiun Kettenbrückengasse dimana di sini terdapat area pasar Naschmarkt yang panjangnya sekitar 2 km. Wow..
Bagaimana kelanjutannya pemirsa.. Yuk ikuti terus perjalanan ane di edisi selanjutnya 😊