Pesona Pegunungan di Attersee, Austria di musim gugur, bisa dijelajahi dengan jalan kaki hingga mendaki

Pemandangan Attersee selalu indah, di setiap inci areanya selalu mempesona, mulai dari danaunya, pegunungannya, lanskapnya hingga alamnya. Begitu juga musim apa saja selalu cantik mempesona. Tiap-tiap musim memang memiliki pesonanya tersendiri, yang telah diatur secara sempurna oleh Sang Pencipta Allah SWT. MasyaAllah alhamdulillah

Pertama kali kita kemari saat musim panas, musim bunga dimana-mana, pepohonan nampak hijau segar berseri cerah ceria. Sungguh meninggalkan kesan yang mendalam. Ga heran kita kemari lagi di lain kesempatan di musim gugur.

Di musim gugur pun ga kalah cerianya. Meski era bunga mekar dimana-mana telah berakhir, namun dedaunan dari pepohonan hingga semak-semak yang beraneka warna dari hijau kekuningan, keemasan, kecoklatan, jingga hingga kemerahan efek musim gugur mampu menceriakan hari yang diselimuti kabut dan awan mendung 😊

Semuanya seakan kompak berwarna-warni, dari pepohonan rindang di kedua sisi jalan sepanjang jalan menelusuri area Attersee, lanskap alam, hutan-hutan di padang luas, dekat danau, dekat pegunungan, di pegunungan hingga di sekitar rumah penduduk

Pegunungannya yang tinggi menjulang saat kita memasuki area Attersee di wilayah Kammersee, negara bagian Oberösterreich ini telah nampak bahkan dari jarak puluhan kilometer. Semakin jelas kalo kabut ga lama-lama menyelubunginya. Maklum ya pemirsa, saat kita datang kemari di penghujung musim gugur, kabut sedang semangatnya menampakkan diri. Kadangkala diperlukan kelihaian dalam mengabadikan setiap momen cantik ini agar didapat hasil maksimal, seperti saat tiba-tiba sinar matahari muncul dan bersinar terang 😊

Sayangnya saat kita kemari hampir sepanjang jalan kabut menyelubungi dan menghambat jarak pandang. Pas saat mau balik, eh tiba-tiba cuaca cerah ceria. Alhasil foto-foto ane kebanyakan saat menjelang meninggalkan Attersee. Ah, ga apa-apalah ya pemirsa. Namanya juga kabut 😊

Nah, dari sekian banyak pesona di Attersee ini, salah satunya memang pegunungan. Ternyata pegunungan ini ga nganggur lho pemirsa.. Dengan kata lain, banyak yang mengunjunginya. Wah benarkah..

Ya memang benar pemirsa, pegunungan di Attersee adalah salah satu pegunungan yang terkenal untuk dikunjungi, baik yang hanya sekedar menikmati keindahannya juga untuk pendakian, untuk para pendaki bahkan para pemula dan anak-anak

Dilihat dari penampakannya yang tinggi menjulang lebih dari dua kilometer tingginya, sepertinya sulit deh mendaki dan mencapai ke puncak. Duh, membayangkannya aja dah capek duluan. Apalagi tipe ane nih yang emak-emak rumah tangga ya.. Tapi kalo anak-anak aja direkomendasikan, masa ane yang emak-emak begini ga bisa sih? 😊

Suami paling semangat pengen mendaki pegunungan yang berada di sepanjang Attersee ini, namun nampak terlihat jelas saat kita hampir di ujung Attersee ini, yaitu antara gemeinde Steinbach dan Weißenbach am Attersee

Sebenarnya dalam setiap area di Attersee ini semuanya penuh pesona. Saat yang paling berkesan saat ane mengajak suami untuk menghentikan kendaraan dan menikmati sejenak pemandangan ini. Nampak padang rumput yang sangat luas dengan beberapa rumah penduduk yang tinggi besar, cantik dan eksotik.

Dan tentu saja lanskapnya yang sangat indah. Tapi mungkin karena suami dalam keadaan nyetir ya, jadi ga kelihatan pesona yang sangat indah ini, terus aja melaju sampai saat kita mencapai hampir di ujung Attersee.

Di sini pegunungan nampak terlihat jelas, sangat tinggi menjulang, sekitar beberapa ratus meter jaraknya dari tempat kita berhenti. Suami malah berhenti dimari. Ya udah ga apa-apa. Di sini juga luar biasa indahnya.. bahkan pegunungan tinggi menjulang nampak lebih jelas

Setelah beberapa meter berjalan kita menyeberang dan mendapati area yang sangat luas dengan kebun buah-buahan dan jalan setapak. Sayang ya musim buah telah berakhir, yang bersisa hanya pepohonannya yang gundul kering kerontang. Waduh, kalo musim semi pasti sangat cantik ini, lautan bunga sakura putih berseri dimana-mana 😊 Di musim panas buahnya yang merah ranum sangat menggoda 😊

Kita berjalan menelusuri jalan setapak dengan lebar sekitar 4 meter ini sambil sesekali berhenti membaca papan petunjuk yang dipasang di beberapa titik. Nah ini saat ane mengabadikan momen yang cantik ini dengan memfoto dan memvideo area yang luar biasa cantiknya ini.

Rumah penduduk hanya beberapa dan jarang banget di sini. Meski begitu, rumahnya bertipe tinggi besar dengan model semi modern dengan halaman luas sangat asri dan enak dipandang. Hanya di pagar kayu yang dianyam, sederhana namun rapi dan cantik

Ternyata di area pegunungan ini bisa dimasuki lho, asal jangan masuk rumah orang aja ya 😊 Ada beberapa puncak gunung yang siap didatangi, di antaranya Brenneriesenstensteig dan Dachsteinblick. Wah.. Dachstein bisa dari Attersee juga ya.. Benar, karena mereka masih satu rangkaian pegunungan Alpen dan masuk dalam wilayah Salzkammergut di negara bagian Oberösterreich juga.

Ada yang menempuh waktu sekitar sejam, dua jam hingga 6 jam. Wow.. Di papan petunjuk sih dikatakan hanya menempuh waktu 2 jam lebih, tapi mana tau ya

Ada yang didatangi cukup dengan berjalan kaki atau mau memanjat tebing juga bisa. Nah kalo yang ekstrim begini khusus untuk kategori profesional ya 😊

Suami paling semangat banget pengen naik ke puncak, pengen liat Attersee dari ketinggian gimana sih penampakannya. Ane semangat juga sih.. tapi apa kuat ya.. yang paling deket aja satu jam 😊 Jadi kalo bolak balik bisa menempuh waktu 2 jam dong. Waduh..

Karena musim gugur, malam cepat sekali datang. Makanya kita ga mungkin lama-lama mendakinya ya. Kalo jam 2 aja dah asar, ntar maghrib dong kita sampai di puncak. Eh, ga bisa kelihatan apa-apa lagi karena hari gelap 😊 Mana kabut yang kadangkala datang tanpa diundang sedikit mengganggu jarak pandang juga

MasyaAllah, pemandangan sangat indah. Jalan yang agak landai memudahkan kita menelusurinya, semakin lama semakin menanjak membuat kita ekstra mengeluarkan tenaga. Biar ga ngos-ngosan, jalannya santai aja sekalian ambil foto. Alhamdulillah masih ada warna-warni dedaunan dari pepohonan dan dedaunan yang berguguran.

Kalo saja kita datangnya 2 minggu yang lalu, pasti akan semakin indah karena masa-masa puncaknya musim gugur 😊

Di beberapa titik terdapat papan petunjuk yang memudahkan perjalanan kita. Di beberapa pohon dan bebatuan nampak bendera Austria yang dibuat dengan mengecat pohon dan bebatuan tiga garis, merah, putih dan merah. Kreatif ya..

Setiap beberapa meter kita memandang nun jauh di sana di mana danau yang biru dan pegunungan yang mengitarinya berada, namun masih belum nampak. Baru kelihatan seputaran kaki pegunungan aja dimana rumah penduduk dan sekitarnya terlihat jelas.

Lanjut lagi perjalanan. Kali ini semakin curam dan kita harus ekstra hati-hati.

Masih lama ga? tanya ane ke suami. Ga sabaran pengen lihat pemandangan nun jauh di sana 😊 Suami menyambut tangan ane agar memudahkan ane menempuh perjalanan ini, biar aman juga hati suami 😊

Pepohonan tinggi menjulang namun ga lebat sangat cantik dengan warna-warninya, berpadu dengan pepohonan kurus langsing dan tanaman semak berwarna-warni menambah kesan anggun. Ga nampak seram layaknya hutan lebat

Selanjutnya suami menempuh sendiri perjalanan untuk mengetahui seberapa jauh lagi kita sampai di puncak gunung terdekat. Sambil menunggu suami, ane mengabadikan lagi pemandangan sekitar.

Ga beberapa lama suami kembali dan bilang kalo puncak gunung masih jauh, membutuhkan waktu sekitar satu jam lagi perjalanan. Ya udah kita putuskan cukup sampai di sini saja. Namanya juga bukan pendaki gunung profesional, jadi ga terlalu ngotot juga sampai ke puncak sana. Atau suami ga tegaan ma ane ya.. atau pengaruh hari yang cepat berlalu dan cuaca yang ga bisa diprediksi, kadang cerah kadang suram? 😊

InsyaAllah aamiin lain waktu dan kesempatan kita kemari lagi, dengan waktu yang lebih lama dan musim yang cerah ceria dan bisa mencapai puncak dan menikmati pemandangan Attersee dari ketinggian😊

Schreibe einen Kommentar