Setelah dari stasiun Nestroyplatz, lanjut perjalanan kita menuju stasiun Schwedenplatz. Ada apa saja di area dekat stasiun ini ya? Penasaran jadinya.. Ok, sebelumnya kita kenalan dulu yuk dengan stasiun Schwedenplatz ini 😊
Stasiun Schwedenplatz adalah sebuah stasiun kereta api bawah tanah tiga lantai dimana jalur U1 warna merah dan jalur U4 warna hijau dari Wina U-Bahn atau stasiun kereta api bawah tanah kota Wina bertemu.
Stasiun yang dibuka pada 24 Nopember 1979 ini merupakan penghubung dengan jalur U4 warna hijau dan bekas stasiun Stadtbahn pada tahun 1901. Reruntuhan dinding kuno juga dapat terlihat
Ga sulit kok menuju stasiun ini. Kita bisa menggunakan jalur U1 yang melalui rute Oberlaa-Leopoldau atau jalur U4 melalui rute Hütteldorf-Hellgenstadt. Karena kita dari stasiun Nestroyplatz dan berada di jalur yang sama U1 warna merah yang menuju stasiun Schwedenplatz ini, maka langsung saja kita satu kali jalan ke stasiun berikutnya yaitu stasiun Schwedenplatz ini.
Stasiun sebelum stasiun ini adalah Stephanplatz menuju Oberlaa dan stasiun berikutnya adalah Nestroyplatz yang menuju Leopoldau. Untuk jalur U4 stasiun sebelumnya adalah Landstraße yang menuju Hütteldorf dan stasiun berikutnya adalah Schottenring menuju Hellgenstadt.
Kita ke stasiun ini melalui jalur U1 setelah sebelumnya dari stasiun Nestroyplatz. Untuk menuju stasiun ini juga ga butuh waktu lama. Belum sempat mencari tempat duduk, kita dah sampai tujuan. Asyik kan pemirsa ga makan waktu 😊
Stasiun ini memiliki 4 platform tengah. Fasilitas di jalur U4 ini memiliki platform pusat dan terletak di sebuah galeri di sepanjang Franz Josefs-Kais dan kanal Danube. Sedangkan platform jalur U1 meluas sebagai Seitenbahnstaeige dalam dua tabung paralel secara miring dari pintu keluar Rotenturmstraße atau jalan Rotenturm ke Schwedenbrücke atau jembatan Schweden/ Swedia di atas kanal Danube.
Keluar dari stasiun ini menuju ke daratnya menggunakan eskalator ke alun-alun Schwedenplatz. Eskalatornya sangat tinggi lho pemirsa. Ane belum pernah melihat eskalator untuk mencapai ke daratnya setinggi ini 😊 Baru saja sampai di darat, di depannya kita langsung berhadapan dengan restoran Cina yang menyediakan aneka mie. Mantap.. kangen banget ane mau nyantap mie. Tapi meski ane pengen banget apalagi liat gambarnya yang begitu menggoda lidah, ane harus tahan biar ga makin dahsyat godaannya, apalagi kalo bukan ane meragukan kehalalannya. Ga ada label halalnya pemirsa. Jadi harap dimaklumi kita ya 😊
Wow.. Schwedenplatz ternyata luas banget pemirsa.. Sama seperti di area Nestroyplatz dan Praterstern yang halamannya sangat luas hingga ke jalan raya. Nah, di Schwedenplatz, keluar dari Laurenzerberg, memungkinkan untuk trem atau keluar dari Rotenturmstraße antara Hafnersteig dan Roternturmstraße, ubah ke jalur 2A dan ke jalur Bandara Wina. Kalo dengan tangga tetap kita menuju ke arah Urania. Urania adalah Volksbildungshaus dengan sebuah observatorium.
Stasiun yang terletak dengan nama yang sama yaitu Schwedenplatz berada di distrik ke-1 kota Wina yaitu Innere Stadt atau Kota Bagian Dalam. Dulunya stasiun ini dikenal sebagai Stadtbahn dan telah lama dibuka yaitu pada 6 Agustus 1901, yang kemudian dirancang ulang pada tahun 1978-1979
Stasiun terletak di alun-alun Schwedenplatz dimana terdapat Schwedenbrücke atau jembatan Schweden/ Swedia. Schwedenbrücke dan Schwedenplatz yang kalo diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti alun-alun Swedia apakah ada kaitannya dengan negara Swedia ya pemirsa? Ternyata memang benar adanya. Area ini dan jembatannya dinamakan demikian pada bulan Nopember 1919 dengan keputusan Dewan Kota yang dipimpin oleh Walikota Jakob Reumann sebagai rasa terima kasih Austria atas bantuan negara Swedia kepada Austria terutama terhadap anak-anak selama Perang Dunia Pertama. Oh, ternyata demikian alasannya mengapa namanya berbau Swedia ya.. Terjawab sudah pertanyaan ane saat kemari menanyakan hal ini kepada suami 😊
Schwedenplatz segera menjadi stasiun dan alun-alun yang terkenal di Austria. Bahkan Schwedenplatz menjadi salah satu pusat transportasi umum paling penting di kota Wina, dan merupakan perpanjangan atau jalur masuk dari dermaga Franz Josefs. Di sekitar area ini selain Schwedenbrücke atau Jembatan Swedia, terdapat juga hotel Uniqa dan gedung bisnis.
Dulunya juga terdapat jembatan Roterntrumtor atau gerbang Roternturm tembok Wina yang ada dari abad pertengahan hingga tahun 1858, yang menyediakan akses langsung dari Wina ke Danauarm (sekarang Kanal Danube namanya) yang mencapai kota. Reruntuhan tembok atau dinding kuno ini dapat dilihat hingga saat ini di seputaran stasiun. Setelah para Roternturmtor ini dibongkar, pada tahun 1860 dibangun Franz-Josefs-Kai di sepanjang Kanal Danube.
Schwedenplatz saat ini merupakan persimpangan lalu lintas yang penting di pinggir kota tua. Banyak yang menggunakan area ini selain stasiun kereta api bawah tanah U-Bahn jalur U1 dan U4, yaitu mobil, trem, kapal hingga pejalan kaki. Dua jalur U-Bahn U1 dan U4 membawa jalur trem 1 dan 2, Citybuslinie atau jalur bus kota 2A, jalur bus ke bandara Wina, jalur masuk dan keluar untuk bus wisata, jalur 4 arah, jalur 1 arah timur dermaga Franz-Josefs dan stasiun kapal kota Wina dibuka tahun 2010. Ini bernama Twin City Liner. Dari sini ada Catamaran cepat yang melakukan perjalanan cepat ke Bratislava, ibukota negara Slowakia 3 kali sehari. Catamaran Twin City Liner sejak 1 Juni 2006 telah menghubungkan pusat-pusat kota ibukota Austria, Wina dan ibukota Slowakia, Bratislava di Danube. Wina dan Bratislava adalah ibukota dengan jarak terjauh di Eropa, dihubungkan oleh Danube dengan waktu perjalanan 75 menit. Wow.. seru sekali ya pemirsa 😊
Di Schwedenplatz juga membuka Rotenturmstraße atau jalan Rotenturm yang menghubungkannya dengan Stephanplatz, dimana tempat ini ga kalah terkenalnya dengan Schwedenplatz. Terdapat juga jalur pejalan kaki dan sepeda yang luas di tingkat jalan sepanjang tepi kanan Kanal Danube. Di barat laut terdapat alun-alun kota Morzinplatz
Kedai es krim yang populer dan sibuk ada di area Schwedenplatz ini. Mau mencicipi aneka rasa es krim dari rasa buah-buahan hingga santan kelapa rasa kampung halaman ada di sini 😊 Eh iya bener lho, santan kelapa menjadi sesuatu yang sangat disukai di Austria sebagai perisa cemilan yang patut diperhitungkan 😊 Bahkan diminum layaknya susu. Hanya ane belum nemu kuliner Austria seperti masakan daging atau sayur mayur menggunakan santan kelapa. Rendang dan lodeh dong namanya 😊
Ok lanjut. Selain itu di sini terdapat juga Theater am Scwedenplatz yang dijalankan oleh Herbert Lederer pada tahun 1970 hingga 2006, kemudian dioperasikan kembali pada tahun 2014 oleh Alexander Waechter dengan nama Theater Franzjosefskai21. Austria emang ga bisa dipisahkan dari teater ya pemirsa 😊 Kemudian Schwesenplatz menjadi landasan Segitiga Wina, dimana zona ini didirikan pada tahun 1980-an dengan sejumlah restoran. Terdapat juga salah satu bangunan keagamaan tertua gereja Ruprechtskirches.
Di seberang Schwedenplatz yang sudah masuk dalam distrik ke-2 Wina yaitu Leopoldstadt dapat diakses melalui Schwedenbrücke atau jembatan Schweden/ Swedia, di lot sudut di Taborstraße di sebelah kiri adalah menara Media dan sebelah kanan Menara Hotel Jean Nouvel yang dibuka pada Desember 2010 gedung pencakar langit Menara Desain yang dikenal dengan nama Sofitel Vienna Stephansdom
Ternyata lumayan ramai juga area ini ya, meski ga terlalu banyak daerah wisatanya 😊 Lumayan untuk sekedar cuci mata dan mengenal area ini
Nah, sekian dulu catatan perjalanan ane dan suami kali ini ya pemirsa. Nantikan episode selanjutnya hanya di web kesayangan ane 😊