Kisah akhir tahun di Taborstraße, Wina Austria

Taborstraße adalah nama tempat sekaligus nama jalan yang berada di distrik 2 Wina, Leopoldstadt. Panjang jalan ini sekitar 2,5 km sejak tahun 2011 dan telah ada sejak tahun 1406. Wow.. sudah lama sekali ya

Kemarilah kita setiba di Wina di musim dingin menjelang tahun baru. Suami memang telah merencanakan untuk bermalam di ibukota negara berbendera merah, putih dan merah ini bersama istrinya tercinta sekaligus mengenalkan kota tua ini.

Taborstraße adalah tempat yang pertama kali kita tuju dimana lokasi hotel yang kita pesan sebelumnya berada.

Dari stasiun kereta api di Hauptbahnhof Linz kita menuju kota Wina sekitar 2 jam perjalanan dan sampai di stasiun Westbahnhof. Di sini semuanya serba komputerisasi dan penumpang dibiasakan mandiri, tidak tanya sana sini. Petunjuk dan peta lengkap ada dimana-mana, di dinding stasiun, di pintu kereta api, bahkan di langit-langit kereta api😊

Di petunjuk kita bisa baca, kalo mau ke Taborstraße maka kita ke jalur U2 berwarna ungu. Karena kita berawal dari stasiun Westbahnhof ini yang merupakan penghubung jalur U3 berwarna oranye, maka kita ke jalur ini dulu. Stasiun Westbahnhof dengan jalur U3 ini melalui rute stasiun Ottakring sampai dengan stasiun Simmering. Karena tujuan kita ke Taborstraße maka kita lurus kanan dan berhenti di stasiun Volkstheater.

Stasiun Volkstheater yang dibuka pada 30 Agustus 1980 ini merupakan penghubung jalur U2 berwarna ungu. Stasiun Volkstheater adalah jalur U2 dengan mozaik buatan Anton Lehrnden, penghubung dengan jalur U2 yang rutenya dari stasiun Karlplatz sampai dengan stasiun Seestadt yang panjangnya 16,8 km dengan 20 stasiun. Stasiun dibuka pada tahun 1965 sebagai Burggasse dengan jalur trem bawah tanah U-Straßenbahnhof. Dari stasiun ini kita melewati beberapa stasiun antara lain Rathaus, Schottentor dan Schonttenring.

Kalau kita mau ke stasiun Rathaus, kita bisa berhenti disini. Di area ini terdapat Rathaus yang merupakan balai kota Wina bergaya gothik. Wali kota Wina yang juga berperan sebagai gubernur negara bagian Wina tinggal dan berkantor disini. Kalau musim panas sering ada festival musik dan film di ruang terbuka dan gratis untuk umum. Berbentuk layar raksasa kita bisa menikmati nonton film opera klasik, jadi seperti layar tancap kalau di Indonesia ya 😊 Begitu juga kalau musim dingin ada Christmas market, toko-toko yang menjual keperluan natal. Ada juga berbagai tempat pameran dibuka. Di seberang Rathaus ada Burgtheater atau Teater Kekaisaran, digunakan sebagai tempat pementasan drama berbahasa Jerman paling terkenal di seluruh dunia. Diselesaikan pada tahun 1741, teater bersejarah ini dikenal warga Wina dengan nama ‘die Burg‘

Lumayan asyik ya banyak yang bisa dilihat 🙂

Ok kita lanjut lagi ke stasiun Rathaus

Stasiun Rathaus dibuka pada waktu yang sama dengan stasiun Volkstheater. Stasiun dibuka pada tahun 1965 sebagai Friedrich Schmidt Platz dengan jalur trem bawah tanah U-Straßenbahn

Selanjutnya setelah stasiun Rathaus adalah stasiun Schottentor, sama dengan stasiun Volkstheater dan Rathaus stasiun ini dibuka pada 30 Agustus 1980. Terakhir sebelum sampai ke stasiun Taborstraße kita melalui stasiun Schottenring, tapi tidak berhenti disini. Kalau berhenti kita bisa ke jalur U4 berwarna hijau.

Cerita dikit nih tentang stasiun Schottenring. Stasiun yang dibuka pada 10 Mei 2008, Terminbus 1980 dengan tampilan platform berbeda ini merupakan penghubung ke jalur U4. Bagian stasiun ini diubah dari stasiun Stadtbahn 1901. Stasiun ini berada di bawah Donaukanal.

Ok itu dia stasiun-stasiun yang kita lewati

Akhirnya sampailah kita di stasiun Taborstraße. Sesampai di darat, pemandangan benar-benar indah. Sama seperti pada umumnya bangunan-bangunan di Wina, di sini juga kita dapatkan bangunan tua tapi elegan dan masih terawat rapi dan bersih berbaur dengan bangunan-bangunan modern. Lumayan kita jalan kaki dingin-dingin begini nyari hotel yang kita tuju. Tapi dengan berjalan kaki kita jadi membakar energi dan mempu menghangatkan tubuh kita. Terbayar juga dengan pemandangan area ini yang cantik😊

Di Wina dan umumnya di Austria, pejalan kaki dihargai banget. Kita waktu mau belanja kebutuhan sehari-hari melalui jalan raya di area kita tempat kita tinggal, pejalan kaki pede banget asyik saja menyebrang tanpa noleh kiri kanan bahkan sambil main hp dan becanda dengan teman sebelahnya. Suami yang saat itu nyetir biasa saja, malah aku yang heran

Kata suami, kalo kita asal nyelonong saja tidak memberi kesempatan untuk pejalan kaki menyebang, dan kalau terjadi apa-apa sama si pejalan kaki, maka yang dituntut adalah kita. Waduh segitunya. Lanjut kata suami, kita musti bayar ke pejalan kaki itu per bulan seumur hidup. Makanya pengendara di sini taat banget dengan aturan lalu lintas. Dengan pejalan kaki saja bela-belain mengalah.. Nah, begitu juga saat kita menyebrang jalan, si pengendara mempersilakan kita jalan duluan 😊

Lain ladang lain belalang ya.. Kalo di Indonesia sudah tamat riwayat tuh 😀

Nah itu sisi baiknya dari Austria

Ok kita lanjut ya

Sesampainya di hotel, saat kita mau check in, ada sedikit drama nih. Si mbak resepsionisnya bilang satu kamar untuk satu orang saja. Lha kok bisa. Saat suami booking online sebelumnya tak ada aturan begini. Dimana-mana kalau kita bayar satu kamar mau isi sekompi juga tak masalah. Menurut si mbaknya ini karena akhir tahun dan menjelang tahun baru, juga harga kamar menjadi naik dua kali lipat.

Hmm.. ada juga model begini di Eropa ya, di negeri yang katanya kaya makmur sejahtera 😊 Ada-ada saja.. Ini sisi buruknya, jangan ditiru ya 🙂

Tak mau meganggu suasana, kita putar haluan cari hotel lain. Untung kita masih ingat jalan menuju stasiun Taborstraße dan balik ke stasiun pertama kali kita tiba di Wina, Westbahnhof. Ternyata hanya hotel itu yang nyeleneh. Entah karyawan entah bosnya

Ok deh.. sekian dulu edisi kali ini mengenai kisah perjalanan kita di Taborstraße, Wina Austria ya pemirsa

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar