Aku tak pernah menemukan sayuran ini di tanah air tercinta Indonesia. Sayuran yang dimanfaatkan daunnya ini bernama arugala. Jangankan menemuinya, namanya saja baru kudengar saat berada di bumi Eropa tepatnya Austria
Di negeri musik ini, aku menemui sekaligus tahu namanya pertama kali saat belanja kebutuhan dapur bersama suami di supermarket. Daunnya dalam kondisi terpetik satu persatu, berwarna hijau dengan bentuk menyirip tajam, panjang dan terbuka, kadang-kadang daunnya sedikit bulat. Mereka dikemas dalam wadah kotak plastik tembus pandang.
Kalo untuk rasanya, pertama kali aku mengetahuinya saat makan siang bersama suami di restoran area wisata danau Attersee. Saat itu kita makan ikan bakar forel bintik, saudaranya salmon ditemani dengan roti dan beragam salad termasuk dedaunan yang pahit dan pedas khas aromatik ini
Kemudian saat liburan ke Turki dan menikmati kulinernya Manisa kebab. Ini merupakan kuliner dari daging yang dibakar dengan tusuk besi. Pelengkapnya adalah roti yang dipotong-potong dengan minyak dari bakaran daging tersebut, cabe hijau panjang bakar dan tomat iris. Sambil menunggu pesanan matang, tersaji sayur mayur yang terdiri dari dedaunan, irisan tipis memanjang bawang bombay dan potongan jeruk lemon
Suami anteng saja makan dedaunan itu yang segera kuikuti. Dengan pedenya aku turut melahapnya seperti suamiku menikmatinya. Ealah dalah, ternyata pahit dan panas rasanya. Jiwa tropisku seketika meronta menolak 😀
Sejak saat itu aku penasaran dengan dedaunan ini, kok bisa-bisanya jadi favorit suami dan bule ya? Pengen tahu dong luar dalam siapa dia- Yuk langsung saja kita kenalan 🙂
Namanya sudah disinggung di atas, yaitu arugala atau rucola nama dagangnya
Arugala yang dimanfaatkan daunnya ini memang populer di Eropa dan wilayah Mediterania serta Timur Tengah sebagai pelengkap hidangan atau bumbu. Statusnya seperti peterseli dan basil
Arugala adalah tanaman liar yang biasa tumbuh di alam liar atau kebun-kebun berdampingan dengan tanaman hijau lainnya seperti peterseli dan basil. Arugala dinaturalisasi dari tanaman liar jauh dari daerah asalnya di daerah beriklim sedang di seluruh dunia, termasuk Eropa Utara dan Amerika Utara
Untuk lengkapnya, yuk kita cek klasifikasi ilmiahnya terlebih dahulu
Klasifikasi Ilmiah
Arugala
Kerajaan Plantae
Ordo Brassicales
Keluarga Brassicaceae
Genus Eruca
Spesies E. sativa
Arugala adalah tanaman yang berasal dari spesies atau jenis E. sativa. Arugala yang dikenal juga dengan nama roket atau roka atau rucola termasuk dalam genus Eruca yang merupakan genus tanaman berbunga di keluarga Brassicaceae. Arugala merupakan asli daerah Mediterania
Deskripsi
Tinggi
Arugala merupakan tanaman tahunan yang tumbuh setinggi 20 cm hingga 1 meter
Daun
Arugala memiliki daun menyirip tajam, panjang dan terbuka, kadang-kadang daunnya sedikit bulat.
Bunga
Bunga berukuran 2-4 cm, tersusun dalam corymb, dengan struktur bunga khas keluarga Brassicaceae. Kelopaknya berwarna putih krem dengan urat ungu dan benang sari berwarna kuning
Buah
Buahnya adalah siliqua (polong)sepanjang 12 hingga 25 mm, dengan paruh apikal berisi beberapa biji (yang dapat dimakan)
Nutrisi
Meski hanya dedauan, ternyata arugala mengandung banyak nutrisi lho. Makanya sering dimanfaatkan di dunia kuliner
Yuk kita simak bersama-sama nutrisinya
Arugala mentah
Nilai gizi per 100 g
Energi 105 kJ
Karbohidrat 3,6 g
Gula 2,0 g
Serat makanan 1,6 g
Lemak 0,6 g
Protein 2,6 g
Vitamin
Vitamin A setara 119 mikrogram
beta karoten 1424 mikrogram
Lutein zeaxanthin 3555 mikrogram
Vitamin A 2373 IU
Tiamin (B1) 0,044 mg
Riboflavin (B2) 0,086 mg
Niasin (B3) 0,305 mg
Vitamin B6 0,073 mg
Folat (B9) 97 mg
Vitamin C 15 mg
Vitamin E 0,43 mg
Vitamin K 108,6 mikrogram
Mineral
Kalsium 160 mg
Tembaga 0.076 mg
Besi 1,46 mg
Magnesium 47 mg
Mangan 0,321 mg
Fosfor 52 mg
Kalium 369 mg
Sodium 27 mg
Seng 0,47 mg
Manfaat kuliner
Aku tak pernah mendengar daun arugala ditumis, meski daun-daunnya yang hijau segar sangat menggoda untuk ditumis seperti layaknya menumis kangkung. Sepertinya memang tak cocok ya karena teksturnya berbeda dengan sayuran yang biasa untuk ditumis. Lagipula mengingat kandungan nutrisinya yang berlimpah, sayang akan hilang jika dimasak. Jadi daun arugala cocok dibikin apa dong? 😊
Yuk kita cari tahu bersama-sama
Campuran salad
Aromanya yang khas menyegarkan dengan rasa daun yang sedikit pahit, pedas panas menggigit membuatnya cocok untuk dijadikan campuran dalam salad pada masakan Eropa dan Mediterania
Ini adalah hidangan populer arugala di negara Barat dan Mediterania
Lalap
Kedengarannya aneh ya dilalap. Oh itu hanya istilahku saja ya pemirsa untuk menyebutkan daun ini dimakan mentah 😊
Arugala disajikan sebagai lalapan mendampingi masakan utama seperti ikan panggang di Austria
Di Turki, arugala dihidangkan sebagai teman makan kebab dan olahan daging yang dibakar atau dipanggang
Topping
Di Italia, arugala sering ditambahkan pada piza sebagai toping. Tak hanya itu, di Apulia Italia Selatan, arugala digunakan dalam pasta cavatieddi. Arugala dicincang kasar ditambahkan ke dalam pasta yang dibumbui saus tomat buatan sendiri
Untuk salad, biasanya berdampingan dengan tomat, buratta, kerbau dan keju mozzarella
Wah ternyata memang banyak pengaplikasian arugala ya pemirsa. Tinggal pilih nih mau yang mana 🙂
Nah demikianlah mengenai arugala luar dalam
Ok deh, sekian dulu laporanku kali ini ya pemirsa. Semoga bermanfaat
Sampai jumpa lagi