Bagi yang biasa bercocok tanam, kalo tanaman yang sengaja ditanam untuk dipelihara berhasil tumbuh dan berbunga serta berbuah, apalagi kalo ditanam di kampung halaman, bukanlah hal yang aneh. Ini adalah hal yang biasa aja tapi dengan tetap selalu bersyukur pada Allah yang Maha Pencipta ya 😊
Nah, bagaimana dengan ane nih yang hampir ga pernah bercocok tanam tiba-tiba menanam tanaman di area yang bukanlah habitatnya.. misalkan menanam tanaman cabe yang dikategorikan tanaman tropis di negara sub tropis ini, tanpa menimbang-nimbang terlebih dahulu apa maunya tanaman ini agar tumbuh? 😊 Akan tetapi pada akhirnya tumbuh juga? Tentunya seneng luar biasa ya.. Apalagi bisa tumbuh dan berkembang bertambah tinggi dan tinggi dengan daun-daunnya yang mungil semakin besar.. MasyaAllah alhamdulillah.. Disayang-sayang banget layaknya keluarga 😊
Sekarang tanaman yang paling tinggi dah mencapai sekitar 20 cm, mengalahkan teman-temannya yang lain saling menyusul tumbuh dan berkembang. Perkiraan sekitar 25 pohon, dengan 12 pohon yang lumayan tumbuh baik 😊
Gimana bisa tumbuh bareng sebanyak itu ya. Ini berawal dari coba-coba ane untuk menanam cabe. Saat itu ane hanya berpikir bisakah tanaman cabe ini tumbuh di Eropa ya, mengingat tanaman cabe adalah tanaman tropis.
Lumayan kalo bisa tumbuh.. syukur-syukur berbuah 😊 Maklum ya ane sangat ingin cabe untuk masakan biar nikmat dan rasa kampung halaman, lagipula hampir ga pernah menemukan produk asli cabe di Austria ini yang benar-benar cabe, dari rasanya yang pedas nendang hingga aromanya menusuk tulang. Hhhh…
Sekitar pertengahan Agustus ane menyebar biji-biji cabe. Ane mendapatkannya dari cabe yang ane konsumsi. Sayang kalo dibuang karena cabenya berasa pedas dan sebenar-benarnya cabe, bibit unggul nih dalam hati ane 😊
Nah, cabe ini merupakan kiriman cabe emak ane di kampung halaman. Lumayan pengobat rindu ane akan cabe yang benar-benar pedas ini. Saat itu emang ane minta kiriman cabe dari kampung halaman, karena ga nahan lagi kangennya ma cabe, ditambah lagi cabe di Austria ini rasanya manis, ga ada pedasnya sama sekali. Hhhh.. Yang pedas ya mak, ane wanti-wanti ke emak ane
Selang beberapa hari menyebar biji-biji cabe di pot kembang, kita liburan ke Turki sekitar 10 hari. Ga nyangka pas balik ke rumah lagi, biji-biji cabe yang ane sebar ini tumbuh tunas. Wah.. suprais banget ane dibuatnya. Padahal hanya numpang di pot kembang yang ada penghuni aslinya, tanaman hias. Jadi ceritanya mereka nyempil tumbuhnya di antara tanaman hias ini. Ada 2 pot kembang berisi tanaman hias warisan emak mertua ane yang ane tumpangi tumbuh tanaman cabe ini. Bahagianya tak terkira. Ane selalu berdoa semoga tanaman hias ini ga marah ya rumahnya ditempati gerombolan tanaman cabe mungil ini 😊
Saat melihat mereka tumbuh pertama kali, tingginya sekitar 3 cm. Masih halus dan mungil banget untuk segera dipindahkan ke tempat yang lain. Alhamdulillah mereka terus tumbuh dan tumbuh, hingga tingginya mencapai 6 cm. Ane tanya emak di kampung, katanya tinggi segitu dah bisa dipindahin ke tempat lain, di tempat khusus seperti polibag. Memindahkannya berikut tanah yang menempel pada akarnya, biar ada penyesuaian di tempat yang baru sehingga ga mati mendadak
Tapi hingga tingginya segitu, ane belum memindahkannya juga. Ane takut terjadi hal-hal yang ga diinginkan kalo mereka dipindahkan. Lagipula mereka nampaknya betah ga berantem numbuh menumpang satu pot dengan tanaman hias lainnya😊
Tiba-tiba ane teringat kalo musim panas segera berakhir dan akan memasuki musim gugur. Waduh, gimana nih.. ane ga berpikir sebelumnya mengenai musim yang baik untuk menanam cabe. Lha wong menyebar biji-bijinya aja dadakan, karena coba-coba ..
Tanya teman-teman yang senior yang dah lama tinggal di Eropa dan banyak pengalaman tentang bercocok tanam ini, menurut mereka sebaiknya cabe ditanam saat musim semi hingga bisa berbuah dan panen di musim panas. Karena saat musim-musim tersebut, matahari bersinar cukup baik untuk tumbuh kembangnya tanaman cabe
Nah, bagaimana kalo terlanjur tumbuh ya.. pada saat yang ga tepat lagi! Tetap harus disyukuri ya, alhamdulillah. Menurut teman-teman di media sosial, ga masalah sih mau tumbuhnya kapan.. namanya juga mau hidup ya 😊
Nah, asal kalo mau terus hidup tumbuh dan berkembang, perlu perhatian ekstra. Misalkan tidak dibiarkan di tempat terbuka dimana angin di musim-musim peralihan dari musim panas ke musim gugur ini lumayan kuat yang bisa aja merobohkan tanaman, apalagi yang halus mungil seperti tanaman cabe yang baru tumbuh ini. Di tambah saat musim dingin datang, bisa dipastikan tamat riwayatnya karena ga tahan dingin. Tanaman anggur kita aja yang tumbuh di halaman samping rumah hingga ke tembok tinggal ranting-ranting hitam kering, dah mati suri sekarang 😊 Jadi sebaiknya tanaman ditempatkan di dalam rumah/ruangan. Kebetulan tanaman cabe kita dari awal dah berada di dalam ruangan ya, di ruang tamu yang menghadap ke balkon rumah.
Selanjutnya tanaman perlu sinar matahari untuk tetap berfotosintesis. Alhamdulillah musim panas kemarin mendapat cukup asupan sinar matahari. Nah, kalo musim gugur ini harus lebih perhatian lagi. Sinar matahari biasanya baru muncul sekitar pukul 7 lewat. Namanya aja musim gugur ya, matahari ga terlalu intens seperti saat musim panas, sinarnya ga maksimal. Kadang-kadang bersinar terang, kadang-kadang menghilang. Nah, harus pandai-pandai meletakkan tanaman agar mendapatkan sinar matahari langsung. Seperti bayi baru lahir, dijemur barang 10-15 menit 😊
Musim gugur hampir berakhir dan mereka masih tetap sehat-sehat saja alhamdulillah. Ga ada pemeliharaan khusus seperti dikasih pupuk untuk asupan gizinya. Awal-awal tumbuh sering disiram dengan air biasa, tapi lama kelamaan karena cuaca yang ga lagi panas, dah jarang banget disiram. Kuatir juga karena tanahnya menjadi lembab dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Saat tanahnya ga lagi lembab baru ane berani menyiramnya lagi tapi ga rutin setiap hari hhh..
Kalo ada waktu ane selalu berbincang sama mereka. Tumbuh yang baik ya sayang.. Sehat-sehat ya, sambil mengelus halus daun-daunnya 😊 Ane pernah dengar kisah kalo tanaman pun bisa diajak komunikasi dan ini baik untuk pertumbuhannya untuk tumbuh kembang lebih baik. Wallahualam bishowab
Sekarang musim gugur hampir segera berlalu. Alhamdulillah tanaman cabe ane masih adem ayem, akur-akur aja hidup dengan tanaman hias penghuni asli pot kembang tempat mereka numpang hidup 😊 Ada dua pot tanaman hias ane tumpangi hidup cabe-cabean ini, satunya kaktus yang malah tumbuh subur semenjak hidup bersama gerombolan tanaman cabe ini hingga setinggi hampir 1 meter dan satunya lagi sanseviera atau lidah mertua hhh..
Suami bilang biarkanlah mereka hidup bersama, karena ga tau ke depannya musim dingin apa yang akan terjadi. Umumnya tanaman hias kita akan mati suri, daun-daunnya terutama daun kaktus akan mengering dan copot satu demi satu, menyisakan duri-duri tajamnya, seperti tahun lalu.
Kalo dipindahin juga dah ketuaan, dah terlambat. Takutnya mereka ga siap berpisah 😊 Semoga selalu sehat wal’afiat ya tanaman perdana ane ini. Kalo pemirsa punya pengalaman yang hampir sama atau ada saran, boleh dong dishare ke kita 😊 Terima kasih sebelum dan sesudahnya
Demikianlah laporan ane kali ini pemirsa. Sampai berjumpa di edisi selanjutnya.