Pertama kali suka bercocok tanam gara-gara biji-biji cabe yang kusebarkan di pot kembang berisi tanaman lidah mertua dan kaktus tumbuh dan berbunga. Dengan semangat membara mulailah aku mengajak suamiku ke toko bunga dan tanaman untuk membeli perlengkapannya, mulai dari pot, tanah hingga bibit
Bingung awalnya mau nanam yang mana secara bibit-bibitnya sangat menarik perhatianku. Suami langsung ngambil bibit tomat karena tomat kesukaannya 🙂
Aku juga suka buah tomat karena kecantikannya, meskipun aku tidak bisa mengkonsumsinya secara langsung dalam keadaan segar seperti suamiku. Selain itu, ternyata memeliharanya tidak susah lho karena tanamannya mudah tumbuh
Nah bagaimana menamannya atau istilah botaninya membudidayakan tomat di negara Eropa (baca: Austria)? Untuk skala emak-emak rumah tangga sepertiku, jangan dibayangkan membudidayakannya seluas padang ilalang ya😊Cukup menanamnya di pot-pot kembang. Istilah budidaya cenderung ke skala luas, untuk kebutuhan komersial misalnya
Pertama-tama tentu ada bibit dan media tanah ya.. dan yang terpenting adalah musim karena mempengaruhi keadaan sekitar seperti suhu, curah hujan dan sinar matahari
Awalnya aku hanya mencoba menanam beberapa pohon dari bibit yang kita beli di toko bunga. Sebungkus hanya berisi beberapa biji tomat itu aku tanam dalam dua pot. Itu tahun lalu. Aku menanamnya sejak musim panas. Beberapa hari kemudian tumbuh dan terus tumbuh membuatku bahagia tak terkira
Selain dari bibit yang dibeli, aku juga menanam dari tomat yang tak sempurna, sedikit bonyok karena kelamaan di kulkas. Eh tak dinyana tumbuh beranak pinak sehingga aku pindahkan mereka satu persatu di pot khusus dan perlahan tapi pasti kukeluarkan dari rumah, Kuletakkan mereka di balkon agar terkena sinar matahari secara langsung
Nah tahun ini semakin banyak tanaman tomat yang tumbuh padahal aku tak menanamnya karena prioritasku tanaman tropis yang benar-benar langka di Austria.
Aku ga tahu bibitnya dari mana, entah dari tanahnya atau saat aku menyiram tanaman cabe ga sengaja ada remahan tomat dari aktivitas memasak masuk ke air siraman. Mereka tumbuh dengan subur makmur. Bahkan daunnya sebesar telapak tanganku dan tingginya hampir setinggi diriku. Wah.. seru ya 🙂
Tanaman tomat merupakan tanaman perennial alias tahan hidup beberapa periode di habitat aslinya, akan tetapi biasanya untuk skala komersial dibudidaya sebagai tanaman semusim
Nah, tanaman tomat yang sangat aku sayangi ini nampaknya turut ke habitat asalnya lho, berbunga untuk kedua kalinya. Yang pertama di musim panas kemarin. Ini adalah tanaman tomat yang tumbuh sendiri tanpa aku tanam dengan sengaja. Eh, padahal tomat adalah tanaman semusim, yang umurnya pendek yang hanya sekali berbuah kemudian mati
Tanaman tomat yang aku sengaja tanam pun berbunga dan berbuah. MasyaAllah.. alhamdulillah. Senangnya hatiku melihat buah-buahnya yang ranum. Apalagi saat kupetik dengan penuh perasaan 🙂
Tanaman tomat memang berbeda dengan tanaman tropis lainnya, sangat tangguh dan mudah beradaptasi dengan suhu di luar yang saat kukeluarkan Austria sedang musim semi. Nah apalagi musim panas. Semakin pesat tumbuhnya.. berbunga dan berbuah saja
Ternyata tomat dapat ditanam sepanjang waktu di segala musim di daerah beriklim sedang seperti di Austria ini bahkan di seluruh dunia. Tapi tentu saja tidak di luar ruangan ya.. Namanya juga tomat yang pohonnya lemah gemulai, kena angin aja bisa roboh, bagaimana bisa menghadapi angin musim dingin?
Contohnya tanaman tomatku, yang ditanam sejak musim panas dan berbunga di akhir musim panas hingga musim gugur masih ada yang berbunga dari beberapa tanaman tomat yang telat ditanam
Bagaimana dengan musim gugur?
Alhamdulillah di musim gugur hingga di penghujungnya, tanaman tomat tetap eksis, tumbuh dan berbunga untuk kemudian berbuah, meski ga sepesat saat musim panas, yang daunnya saja sampai selebar telapak tanganku. Malah satu tanaman tomatku berbuah untuk kedua kalinya lho.. Alhadulillah..
Tapi meskipun tumbuh di sepanjang waktu, pada akhirnya sudah kodratnya ga tahan dingin yang menggigit. Keadaan musim yang berganti seperti musim gugur dengan adanya angin, embun beku dan sebagainya, ditambah masuk musim dingin, rombongan tanaman tomat ini capat atau lambat pasti masuk kandang alias masuk ke ruangan dalam rumah
Patut diapresiasi nih perjuangan tanaman tomatku yang tetap eksis di musim gugur. Nah tapi jangan karena tanaman tomat ini sehat sejahtera di luar maka dibiarkan saja ya. Tomat tetaplah tomat yang pada akhirnya menyerah dengan keadaan. Mereka punya limit juga. Ah seperti kartu kredit aja ya😊Oleh karenanya sebelum mati konyol kedinginan dan ditimpa embun beku bahkan salju, mereka perlu diselamatkan dengan memasukkannya ke dalam rumah. Kebetulan seluruh tanaman tomatku tumbuh di pot-pot yang kuletakkan di balkon- bukan di halaman, sehingga mudah diboyong 😊
Begitulah kisahku menanam tomat di Austria
Aaa.. jadi pengen mengenal tanaman ini lebih dalam. Penasaran diriku, padahal tomat ga asing di Indonesia ya 😊Tetap aja aku pengen mengenalnya lebih dalam, terutama yang berkaitan dengan kehidupannya di Eropa (baca: Austria) ini
Yuk pemirsa mari kita telusuri sama-sama, dimulai dari data pribadinya terlebih dahulu ya
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : S. lycopersicum
Nama binomial :
Solanum lycopersicum
L
Sinonim :
Lycopersicon lycopersicum
Lycopersicon esculentum
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, berkerabat dengan cabe, kentang, terung dan kawan-kawan. Tomat merupakan tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru.
Nama
Kata tomat berasal dari kata bahasa Yunani Nahuatl, tomatl
Penyebaran
Menurut tulisan karangan Andrew F. Smith ‘The Tomato in America‘, tomat kemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan. Setelah Spanyol menguasai Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman tomat ke koloni-koloni mereka di Karibia. Spanyol juga kemudian membawa tomat ke Filipina, yang menjadi titik awal penyebaran ke daerah lainnya di seluruh benua Asia. Spanyol juga membawa tomat ke Eropa. Tanaman ini tumbuh dengan baik di wilayah beriklim Mediterania
Tanaman semusim
Tanaman tomat adalah tanaman perennial atau abadi di habitat aslinya, tapi dibudidayakan sebagai tanaman annual atau tanaman tahunan atau semusim.
Pada beberapa kultivar, ada yang dibudidaya bukan semusim. Di rumah kaca, meski jarang, ada kultivar yang tumbuh hingga 3 tahun
Sekarang yuk kita simak deskripsi tomat
Tinggi pohon
Tanaman tomat adalah tanaman merambat yang memiliki batang lemah yang tergeletak dan biasanya membutuhkan dukungan atau penyangga. Mereka biasanya dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Wow.. tinggi sekali ya.. Ini sempat bikin aku kaget lho.. karena beberapa tanaman tomatku juga tumbuh tinggi, hampir setinggi diriku 😊
Ini pertama kalinya aku menanam tomat dengan tubuh yang tinggi banget. Sepertinya ini tomat jumbo, seperti yang pernah aku temui pada tomat tetangga yang sebuahnya lebih dari genggamanku. Memang benar mereka memerlukan penyangga karena mereka ga cukup kuat menopang tubuh mereka sendiri
Meski demikian, ada beberapa kultivar yang dihasilkan dengan pohon yang tumbuh tegak, tidak lemah gemulai. Untuk tomat ceri, dengan buahnya yang mungil seukuran kelereng, tingginya ga seberapa, berkisar 40 cm. Tomat ceri cukup kuat hingga ga perlu penyangga
Warna buah
Tumbuhan ini memiliki buah berwarna hijau, kuning dan merah yang biasa dipakai sebagai sayuran dalam masakan atau dimakan secara langsung tanpa diproses. Ini karena tomat merupakan sumber rasa umami atau gurih, makanya tomat masuk ke dalam sayuran, tapi secara botani tomat adalah buah
Ukuran tomat
Ukuran tomat bervariasi sesuai dengan kultivarnya, dengan kisaran lebar 1,3 hingga 10,2 cm. Sesuai deh dengan tomat jumbo yang biasa ane jumpai di supermarket 😊
Daun
Sebagian besar tanaman tomat memiliki daun majemuk dan disebut tanaman daun biasa, tetapi beberapa kultivar memiliki daun sederhana yang dikenal sebagai gaya daun kentang karena kemiripannya dengan kerabat tersebut
Daun tomat memiliki panjang 10-25 cm, meyirip ganjil, dengan 5 sampai 4 selebaran di petioles, masing-masing hingga 8 cm panjangnya, dengan margin bergerigi. Baik batang maupun daunnya memiliki kelenjar berbulu lebat
Tomat memiliki batang dan daun yang tidak dapat dikonsumsi karena masih sekeluarga dengan kentang dan terung yang mengandung alkaloid
Bunga
Bunga tomat yang berwarna kuning cerah ini muncul pada meristem apikal, memiliki anter menyatu di sepanang tepi, membentuk kolom yang mengelilingi gaya putik. Bunganya berukuran 1-2 cm berwarna kuning dengan lima lobuslancip pada mahkota. Mereka ditanggung dalam cyme dari 3 sampai 12 bersama-sama
Tanaman tomat yang masuk dalam keluarga Solanaceae ini memiliki banyak sekali spesies, baik yang asli maupun yang telah mengalami kawin silang bahkan rekayasa genetika. Dari sekian banyak spesiesnya, ada beberapa kultivarnya yang terkenal yang dibudidayakan dan diperdagangkan
Buah
Terhitung ada ratusan kultivar tomat yang dibudidayakan dan diperdagangkan. Pengelompokan hampir selalu didasarkan pada penampilan atau kegunaan buahnya
Berdasarkan penampilan
Terdapat buah tomat dengan kisaran warna dari hijau ketika masak, kuning, jingga, merah, ungu (hitam) serta belang-belang
Dari ukuran dan bentuk, tomat dikelompokkan sebagai berikut:
Granola
Bentuknya bulat dengan pangkal buah mendatar dan mencakup yang biasanya dikenal dengan tomat buah (karena dapat dimakan langsung)
Gondol
Bentuknya lonjong oval, biasanya dibuat saus
Kultivar ini biasanya yang ditanam di Indonesia yaitu Gondol Hijau dan Gondol Putih dan keturuann dari kultivar impor Roma
Tomat buah masuk dalam kultivar ini juga
Sayur
Ini adalah tomat dengan buah yang biasanya padat dan dipakai untuk diolah dalam masakan
Ceri
Biasa juga disebut tomat ranti adalah tomat yang berukuran kecil dan tersusun berangkai pada tangkai buah yang panjang
Berdasarkan kegunaan
Orang mengenal tomat buah, tomat sayur serta tomat lalapan. Berdasarkan hal ini, fungsi tomat merupakan klasifikasi dari buahmaupun sayuran, meskipun struktur tomat adalah struktur buah
Dengan perkembangan pengetahuan, sekarang tomat tidak hanya sebagai pelengkap untuk makanan melainkan juga sudah dikenal luas untuk kecantikan. Manfaat tomat untuk kecantikan antara lain adalah untuk mengecilkan pori-pori dan mencerahkan kulit karena tomat kaya akan kandungan vitamin C
Demikianlah deskripsi tomat, selanjutnya bagaimana menanam tomat ya?
Menanam tomat tidaklah sulit. Cara menanam tomat adalah dengan cara disemai lebih dahulu setelah tumbuh empat daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu). Panen dimulai usia 9 minggu setelah tanam selanjutnya setiap 5 hari
Menanam tomat di Eropa
Nah, agar ga asal tanam, kita terlebih dahulu mengetahui tanaman tomat adalah tanaman semusim atau abadi. Tomat adalah tanaman abadi, tapi dibudidaya sebagai tanaman semusim
Tanaman abadi adalah tanaman yang hidup lebih dari dua tahun. Istilah perennial ini sering digunakan untuk membedakannya dengan tanaman semusim dan dua tahunan yang berumur pendek
Tanaman annual adalah tanaman yang melengkapi siklus hidupnya, mulai dari perkecambahan untuk produksi benih dalam satu musim tanam kemudian mati. Tanaman annual juga disebut dengan tanaman semusim
Nah, biasanya untuk pertanian di skala komersil, tomat ditanam semusim. Iyalah, namanya juga komersil ya.. kan sesuai permintaan. Jadi tomat harus produksi terus, istilahnya produktif. Kalo sudah habis masanya, selesai. Nanam yang baru, begitu seterusnya
Tomat sangat diminati di Eropa, makanya di supermarket tomat selalu tersedia. Tetapi bukankah tomat tanaman semusim yang berasal dari daerah tropis yang suka kehangatan ya? Bagaimana menghadirkan tomat di setiap musim, panen darimana dan kapan? 😊
Dan ternyata lagi, tomat dapat ditanam kapan saja dengan menggunakan rumah kaca, suhu dan lain-lain yang bisa diatur sesuai dengan sifat dan keinginan tomat
Kalo tanpa menggunakan rumah kaca, bisakah tomat tumbuh? Sepertinya bisa, meski sulit terutama bila datang musim dingin dengan suhu yang ekstrim, di bawah 0°C.
Nah demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai tomat, jenis-jenisnya dan menanamnya di Austria. Semoga bermanfaat
Sampai jumpa di edisi selanjutnya