Cabe, siapa yang tidak kenal dengan buah pedas favorit emak-emak di dapur ini? Cabe adalah salah satu bahan bumbu masakan paling populer di dunia, yang diperkirakan berasal dari benua Amerika.
Di Eropa, apalagi di Austria, cabe yang disukai bule adalah jenis cabe yang sama sekali ga ada level pedasnya, yaitu paprika. Kehadirannya selalu ada sepanjang tahun, ga pernah putus
Baru-baru ini, cabe semakin viral dengan mulai dibudidayakan, tapi lebih ke nilai estetikanya. Bule suka dengan cabe bukan karena selera telah berubah menjadi suka pedas menggigit, akan tetapi karena kehadiran buah-buahnya yang imut-imut dan berwarna-warni menggemaskan. Ga heran kalo jenis cabe ini menjadi tanaman hias di Austria.
Ada juga suatu perusahaan yang mencoba membudidayakan cabe ini, dengan menjual bibit cabe. Nah kalo yang ini belum ketahuan cantiknya karena belum berbuah, tapi sudah ada kuncupnya yang ga lama lagi mekar berbunga. Jadi terserah pembeli nantinya mau dijadikan tanaman hias atau kalo berbuah bisa untuk dikonsumsi
Tanaman cabe di Austria menjadi favorit di musim panas dengan beraneka warna buah yang dijual di toko bunga. Sebelumnya di musim semi juga dijual bibitnya sehingga kelak di musim panas dapat berbuah.
Cabe segar juga sudah mulai dijajakan di supermarket di Austria, meskipun terbatas pada supermarket tertentu. Kehadirannya juga ga stabil, naik turun. Kadang ada, kadang menghilang sekian lama, bikin emak-emak Asia galau😊
Nah kenapa ga kepikiran nanam aja ya? Emak-emak rumah tangga yang di Indonesia aja negaranya para cabe yang super berlimpah memilih menanam cabe.. kenapa aku yang di Eropa dimana cabe suka seret ini ga mencoba menanam juga?
Aku tentu saja ga ketinggalan dong untuk menanam cabe. Jangan ngaku Indonesia kalo ga suka cabe, meski hanya sebiji dua biji mengkonsumsinya 😊
Pilihanku tentu pada cabe pedas asli Indonesia yang kubawa saat balik mudik ya.. Biji-biji cabe ini kukumpulkan dan kukeringkan kemudian kusimpan dalam wadah tertutup seperti botol kecil
Cabe ternyata dapat ditanam sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, tanpa harus repot-repot membelinya di supermarket bahkan sampai level galau ga ada cabe
Menanamnya gampang-gampang susah. Oleh karena itu kita harus tahu triknya, mulai dari apa yang dimau cabe ini, media tanah, suhu hingga musim
Musim panas adalah musim yang menyenangkan untuk bercocok tanam termasuk tanaman tropis seperti cabe. Ini karena musim panas tanaman tumbuh dengan maksimal dengan kehadiran matahari dan didukung pula dengan tanah, air, suhu dan unsur hara yang optimal
Biji-biji cabe yang kukumpulkan segera aku sebar di beberapa pot saat akhir musim semi. Tak dinyana tumbuh. Aku tak buru-buru meletakkannya di luar ruangan sampai suhu benar-benar stabil. Mereka bukan tanaman yang tahan banting. Sekali kena dingin ekstrim sebentar langsung layu bahkan mati
Nah di musim panas barulah eranya mereka tumbuh dengan pesat, mulai dari berbunga hingga berbuah. Bahkan bekas tanaman cabe aku tahun lalu yang kering kerontang ditinggal kita mudik ke tanah air tumbuh bersemi dengan penuh cabang dan akhirnya berbuah. Betapa senangnya hatiku. Sungguh menakjubkan semangat tumbuh cabeku ini
Aku ingat ini adalah cabe rawit yang lumayan pedas. Ukurannya seperti jari manis orang dewasa, tetapi kurus. Buahnya saat mentah ada yang berwarna ungu, hingga sekilas nampak buahnya rusak, padahal tidak. MasyaAllah alhamdulillah
Bekas tanaman cabe yang berumur setahun tiga bulan ini dulunya tumbuh numpang di pot kembang berisi tanaman lidah mertua dan kaktus, hasil dari aku yang iseng-iseng menyebarkannya. Karena aku penasaran pada cabe saat itu, bisa tumbuhkah mereka di Eropa? Maklum ya pemirsa.. sebelumnya di Indonesia aku tidak pernah bercocok tanam, jadi ga ada pengalaman sama sekali. Bahkan sampai ga tau tanaman cabe bisa tumbuh di Eropa atau ga 😀
Betapa senangnya hatiku dengan kehadiran cabe-cabe ini hasil perdana peliharaanku. Belum berwarna merah dah kupanen aja. Alhamdulillah bisa dipake macam-macam, disambel terasi, numis sayuran hingga masakan ala Indonesia lainnya
Nah selanjutnya bagaimana agar tanaman cabeku ini tetap eksis ke musim berikutnya ya.. Rasanya aku pengen cabe melulu karena tahu betapa nikmatnya masakan dengan cabe 🙂
Setelah musim panas adalah musim gugur. Orang bilang musim ini adalah peralihan dari musim panas ke musim dingin, dimana tanaman harus lebih seksama diperhatikan karena adanya perubahan suhu dan lain-lain
Tanaman mulai menyesuaikan diri agar ga mati mendadak, yang biasanya bermandikan matahari dan suhu yang optimal berangsur-angsur menghilang
Bagaimana dengan tanaman cabeku yang diletakkan di luar ruangan ini ya? Hingga penghujung musim gugur masih tetap bertahan, meski beberapa tanaman yang berbuah dan matang dengan perubahan warnanya, sedikit kering dan rontok daunnya. Beberapa tanaman lainnya masih segar bugar dengan buah yang masih menempel manja ditangkainya
Ini mungkin karena di area tempat kita tinggal ga terlalu ekstrim suhunya ya.. Area kita juga ga berada di ketinggian yang tinggi-tinggi amat, sekitar 400-500 meter di atas permukaan laut
Tapi kalo tanaman ini berada di wilayah Austria lainnya semisal Tirol atau Dachstein di ketinggian lebih dari 1500 meter di atas permukaan laut dengan salju abadinya bahkan badai salju, jangan harap masih tetap bertahan di musim gugur 😊
Nah, bagaimana sih cara menanam cabe hingga bertahan di musim gugur ini? Sebenarnya menanam cabe ga sulit, hanya karena Eropa adalah negara 4 musim, maka kita ga bisa sepanjang waktu menanamnya
Masa paling baik menanam cabe adalah musim panas, dengan menyemai bijinya sejak musim semi hingga didapat buah yang optimal. Karena beberapa tanaman cabeku ada yang telat ditanam, maka saat musim gugur masih berbuah saja tapi belum matang buahnya 😊
Mengapa di musim panas?
Tanaman cabe memerlukan terik matahari terus menerus setiap waktu tanpa terlindungi pohon yang lebih tinggi, sesuai dengan habitat aslinya ya
Kondisi iklim tropis di wilayah Indonesia cocok untuk budidaya cabe dimana matahari bersinar penuh. Untuk Eropa, musim panas adalah musim yang baik untuk tanaman cabe
Tanaman dari keluarga Solanaceae yang berkerabat dengan terung, tomat dan kentang ini dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga di ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut. Namun di dataran tinggi, meski cabe masih bisa tumbuh dengan baik tetapi produksinya menjadi tidak maksimal. Kalo skala emak-emak bolehlah ya, tapi kalo skala pertanian jangan dong, bisa besar pasak daripada tiang nantinya 😊
Suhu optimal untuk perkembangan cabe merah antara 24-28°C. Ini memang suhu musim panas yang ideal di Eropa, begitu juga suhu begini adalah suhu sejuk kalo di Indonesia. Pada suhu terlalu dingin di bawah 15°C atau panas di atas 32°C perkembangannya tidak akan nyaman. Nah apalagi di musim gugur.. suhu bahkan bisa 0°C
Di Indonesia, cabe juga dapat tumbuh pada musim kemarau asalkan memperoleh pengairan yang cukup. Lebih ekstra merawatnya
Selain musim dan area, kelembaban tanah di dekat tanaman juga sebaiknya tidak terlalu tinggi. Ini untuk menghindari busuk akar yang menyebabkan tanaman tumbuh tidak optimal bahkan mati
Selanjutnya bagaimana dengan tanahnya? Tanaman cabe cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan terutama tidak tergenang air dengan pH tanah netral berkisar 5-7
Untuk Indonesia, waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret-April). Untuk mendapatkan harga cabe yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada Desember, walau ada resiko kegagalan. Lha kenapa di bulan-bulan ini ya? Ini karena pada bulan ini memasuki musim hujan bahkan sering hujan dimana kondisi begini tidak disukai tanaman cabe. Wajar kalo ada kegagalan. Pada bulan-bulan ini juga banyak kebutuhan akan cabe, seperti untuk natal dan tahun baru bahkan resepsi karena musim nikah 😊Stok yang terbatas tapi kebutuhan tinggi menyebabkan harga melambung.. ya kan
Nah kalo di Eropa bagaimana untuk bisa menanam sepanjang tahun tanpa pengaruh musim ya? Untuk skala emak-emak rumah tangga seperti diriku ini ga perlu dipaksakan. Cukup musim panas ya. Kalo pun masih tetap bertahan di musim gugur hingga lanjut ke musim semi nanti, suatu keberkahan bagiku, alhamdulillah banget 😊
Nah, biasanya untuk tanaman favorit yang buahnya sangat disukai bule seperti tomat, di Eropa menggunakan rumah kaca. Ga menutup kemungkinan untuk tanaman tropis lainnya juga termasuk cabe 😊
Model pertanian modern rumah kaca atau green house bahasa bulenya ini memang sudah banyak digunakan di Eropa hingga Amerka Serikat. Di Asia Tenggara, negara yang sudah banyak menggunakan model pertanian modern ini adalah Malaysia. Nah, model ini juga cocok diterapkan di Indonesia. Rumah kaca menjadi solusi untuk petani dalam menghadapi kondisi iklim yang tidak menentu dan untuk meningkatkan produktivitas cabe serta pelindung terhadap serangan hama dan penyakit
Sebelum musim dingin benar-benar berakhir, aku harus memindahkan mereka ke dalam rumah agar mendapatkan kehangatan. Kebetulan semua tanaman cabeku ditanam di pot sehingga mudah diangkut. Ga hanya tanaman cabe, tetapi tanaman yang lainnya juga seperti tomat, sereh, lengkuas, chaya, singkong dan lain-lain 🙂
Meski mereka nampak masih segar bugar, ga mau dong ane biarkan di luar kedinginan. Lagi pula sedang-sedangnya berbuah dan menanti matang di pohon 😊Mana tahu mereka pada akhirnya menyerah dan mati.. sayang kan..
Nah demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai trik menanam cabe di Austria. Semoga bermanfaat
Sampai berjumpa lagi