Trik menanam kangkung di Austria

Menanam kangkung gampang-gampang susah di Eropa. Harus tahu triknya dan apa yang dimau si kangkung untuk hidup sejahtera 😊

Pertama-tama tentunya harus tersedia bibit kangkung ya.. Untuk kita yang berdomisili di Benua Eropa yang jauh dari kategori suasana tropis seperti habitat favorit kangkung, sulit untuk menemukan bibit kangkung

Salah satu cara klasik adalah membawa bibitnya dari tanah air, seperti yang dilakukan generasi emak-emak tropis sebelumnya yang terlebih dahulu tinggal di belahan bumi utara ini. Bagaimana cara membawanya? Tidak lain adalah saat kita balik dari mudik di tanah air. Bibit yang praktis dibawa adalah dalam bentuk biji. Jangan kuatir biji kangkung tidak bikin bagasi jebol 😊

Cara lainnya adalah membeli online. Era sekarang sudah canggih. Apa-apa tinggal pencet hp aja dan pesan via online apa yang dimau. Kalo mau sedikit ribet, bisa pesan dari tanah air atau nitip pada teman dan handai taulan yang dolan-dolan ke Eropa. Mau gampangnya tinggal pesan via situs online yang menjual bibit kangkung. Tapi tentu harganya serem-serem manja ya 😀

Alhamdulillah aku masih memiliki biji kangkung yang bagus untuk kutanam. Tujuan menanam kangkung jleas ya untuk obat kangen ma kuliner Indonesia. Biar saat kangen melanda aku tinggal metik kangkung dan menumisnya sepenuh jiwa. Biji kangkung milikku sudah berusia lebih dari 3 tahun menurut perkiraanku. Sebab terakhir kali aku mudik ke Indonesia 3 tahun yang lalu 😊

Ok deh. Siap bibit kangkung selanjutnya cek suasana sekitar. Seperti musim saat ini dan media tumbuh si kangkung. Akhirnya tiba saatnya untuk menanam. Sistem penanaman mana yang dipilih untuk mengembangbiakkan kangkung? Tentunya sesuai dengan kondisi alam di bumi tempat kita berpijak ya..

Nah bagaimana sistem penanaman kangkung ini? Ada 2 sistem yaitu kering dan basah. Keduanya membutuhkan sejumlah besar bahan organik berupa kompos dan air yang diperlukan agar tanaman tumbuh subur

Mari yuk kita lihat masing-masing sistem penanaman kangkung ini

– Penanaman kering

Dalam penanaman kering, kangkung ditanam pada jarak 5 inci pada batas dan ditunjang dengan kayu penyangga. Kangkung dapat ditanam dari biji atau keratan akar. Biasanya ditanam pada semaian sebelum dipindahkan ke kebun. Daun kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu ditanam

– Penanaman basah

Pada penanaman basah, digunakan potongan sepanjang 12 inci yang ditanam dalam lumpur dan dibiarkan basah. Semasa kangkung tumbuh, kawasan basah ditenggelamkan pada tahap 6 inci dan aliran air perlahan digunakan. Aliran air ini dihentikan jika tanah harus digemburkan

Panen dapat dilakukan 30 hari setelah penanaman. Jika pucuk tanaman dipetik, cabang dari tepi daun akan tumbuh lagi dan dapat dipanen setiap 7-10 hari

Semasa berbunga, pucuk kangkung tumbuh dengan lambat. Tetapi pembajakan tanah dan panen dapat menolong kangkung untuk cenderung menggiatkannya dalam menghasilkan lebih banyak daun

Demikianlah sistem penanaman kangkung yang biasa dilakukan petani.

Nah, bagaimana caraku menanam kangkung di Eropa (baca: Austria)? Sebenarnya menanam kangkung di negara 4 musim ini cukup mudah, dengan syarat ada sinar matahari. Ini merupakan tipikal tanaman tropis. Jadi pemilihan musim menentukan tingkatan kangkung yang dihasilkan.

Kemudian media tempat tumbuhnya. Karena di Eropa yang lagi-lagi musim berpengaruh pada pertumbuhan suatu tanaman, maka media tanam perlu diperhatikan

Selanjutnya sistem penanaman kangkung seperti yang telah dijabarkan di atas. Tentunya karena di Eropa curah hujan tak sebanyak di wilayah tropis termasuk di Indonesia dan lahannya yang tergantung musim, maka pilihanku jatuh pada penanaman kering

Untuk lebih rincinya, kita simak satu persatu yuk syarat-syarat dan cara menanam kangkung yang mudah di bumi belahan utara ini 😊

Musim

Di Austria terdapat 4 musim, yang mana setiap musim memiliki karakteristiknya masing-masing

Pada musim dingin, suhu rata-rata di bawah 5°C hingga minus dan berpotensi untuk hadirnya salju. Begitu juga dengan embun beku.

Sinar matahari jarang menyapa, nongol pun hampir tak pernah. Padahal sinar matahari sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan kangkung yang tipikal tropis banget ini

Musim semi suhu mulai meningkat perlahan tapi pasti. Dimulai dari 0° hingga 7°C, berlanjut belasan derajat. Sinar matahari pun mulai ramah menyapa. Tapi jangan terlalu girang karena beberapa minggu awal musim semi, salju dan embun beku masih hadir, sinar matahari masih malu-malu menampakkan diri

Pertengahan musim semi adalah waktu yang menyenangkan untuk pertumbuhan kangkung karena semuanya mulai stabil seperti yang diinginkannya, mulai dari suhu, sinar matahari hingga geliat tanah media tumbuhnya

Lebih-lebih di musim panas. Ini adalah era kangkung bersuka cita karena tumbuh pesat bak disuntik hormon 😊 Jangan ragu dan bimbang, pilihlah musim berlimpah sinar matahari ini ya

Bagaimana dengan musim selanjutnya yaitu musim gugur? Di musim ini, suhu kembali menurun perlahan tapi pasti. Untuk awal musim gugur masih okelah.. tapi untuk berikutnya sepertinya kangkung telah cukup lelah

Media tempat tumbuh

Umumnya kangkung ga neko-neko tumbuhnya. Asal ada tanah yang gembur dan hitam kaya humus, kangkung tumbuh subur

Maka pastikan untuk mengecek media tanam kangkung ya.. Seperti musim yang terbaik yaitu musim panas, media tanam kangkung yaitu tanah tiada kendala. Tidak seperti saat musim dingin yang membeku seperti es batu. Kalo seperti es krim masih mendinglah 😊

Aku menanam kangkung di media tanah, karena itu yang kupunya. Kadangkala dicampur media tanam yang aku beli di toko bunga khusus untuk sayuran

Aku juga lebih menyukai menanamnya di pot-pot daripada di kebun atau tanah lapang. Pertimbangannya aku bisa menanamnya kapan saja tanpa terhalang musim dan memudahkanku untuk memasukkan peliharaanku ke dalam ruangan manakala cuaca tak bersahabat, seperti salju di musim dingin atau hujan di musim semi

Sistem penanaman

Aku memilih sistem penanaman kering yang simpel untuk emak-emak tropis di bumi Benua Biru ini. Lebih praktis lagi di dalam pot.

Nah dari ketiga faktor ini, bisa disimpulkan syarat-syarat dan cara yang mana terbaik untuk menanam kangkung ya😊

Jadi penanaman yang terbaik memang di musim panas, dimana matahari bersinar dengan optimal. Kangkung leluasa diletakkan di luar ruangan. Tak kan ada yang menghalangi semisal suhu rendah, embun beku bahkan salju.

Aku tahu ini berdasarkan pengalaman. Segala musim kucoba untuk menanam sayur legendaris yang tak lekang dimakan waktu ini.

Pada musim panas, kangkung tumbuh dengan pesatnya, bahkan bisa dipanen berkali-kali meski hanya ditanam di pot bukan di halaman luas

Di musim dingin, boleh saja menanamnya dengan catatan ada sinar matahari dan diletakkan di dekat jendela. Dari beberapa kali pengalaman, idealnya di pertengahan musim dingin di akhir bulan Februari. Jangan gusar kalo pertumbuhannya lambat ya.. memang begitulah adanya hukum alam 😊

Musim semi kangkung mulai menerima keadaan. Kangkung tumbuh dengan bahagia, apalagi bila ada sinar matahari. Pernah selama seminggu matahari bersinar intensif, kangkungku tumbuh subur. Daun-daunnya hijau, panjang dan segar 😊 Meski ada sinar matahari, kangkungku masih tetap kuletakkan di dekat jendela di dalam rumah. Jangan coba-coba letakkan di luar ruangan semisal balkon, kangkung langsung mogok tumbuh. Ini karena suhu terkadang masih belum stabil, bisa turun di bawah 10°C

Selanjutnya cara yang mudah adalah menanamnya di pot. Boleh saja di kebun atau halaman, tapi hanya di musim panas. Lebih bagus kalo ada rumah kaca, kangkung bisa tumbuh sepanjang tahun

 

Untuk bibitnya, aku menggunakan biji kangkung yang aku boyong dari tanah air saat mudik kemarin 🙂 Biji kangkung cukup ditanam dengan kedalaman 1 cm pada jarak 2-3 cm satu sama lainnya, agar tak berhimpit hidup mereka nantinya. Namanya juga nanam di pot ya 😊 Selang 3-4 hari sudah keluar kecambahnya berupa dua helai daun dan selanjutnya tumbuh dengan cantiknya, hijau segar.

Sebulan kemudian aku bisa memetik hasilnya. Selanjutnya bisa 10-14 hari bisa dipanen lagi. Kenapa aku ga main cabut aja ya? Nah kalo itu petani kangkung yang biasa melakukannya, agar kangkung yang dijual selalu dalam keadaan segar. Kalo aku main cabut juga, capek dong emak-emak harus menanam setiap saat

Aku dalam kapasitas emak-emak rumah tangga yang mana kangkung hanya untuk konsumsi pribadi, lagi pula nanamnya hanya di pot, cukup memanen dengan cara memotong bagian muda kangkung aja. Kan mau langsung dimasak, tentunya kesegaran kangkung terjaga ya kan..

Bagian kangkung yang dipotong yaitu di antara ketiak daunnya nanti akan tumbuh tunas baru dan begitu seterusnya. Selama masih bertunas, selama itu kangkung bisa diambil. Nah, kalo kangkung berbunga, ini pertanda kangkung sudah mulai menua dan ga seproduktif saat sebelum berbunga. Siap-siap menanam yang baru.

 

Tapi kangkung yang aku tanam ga sempat berbunga karena keburu masuk musim gugur. Pertumbuhannya ga sepesat saat musim panas. Apalagi saat musim gugur dimana suhu bisa di bawah 10°C, ditambah lagi datang embun beku atau frost. Ini ga baik untuk kangkung. Daunnya akan mengkerut seperti kebakaran jenggot

 

Kecuali kalo kangkung bersama potnya dimasukkan ke dalam rumah, mungkin akan terhindar dari embun beku, tapi suhu dingin tetap tidak disukainya. Sepertinya memang harus cuti dulu menanam kangkung ya

Kangkung yang aku tanam ini adalah kangkung yang biasa dikonsumsi yaitu berdaun panjang. Kangkung ini sangat aku sukai karena lembut renyah dan berasa dikasih micin dibanding jenis kangkung lainnya. Warnanya juga segar saat ditumis, ga hitam kusam

Bahagia saat memetik hasilnya dan memasaknya dengan penuh cinta. MasyaAllah alhamdulillah berasa seperti di tanah air

Nah begitulah pemirsa mengenai kangkung yang aku tanam di negaranya suamiku ini. Cukup mudah untuk seorang emak-emak rumah tangga kan?

Silakan mencoba.

Oke deh, sekian dulu laporanku kali ini ya

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar