Ke Prater Austria di musim semi, dari taman hiburan hingga taman bunga di musim semi

Kita ke area yang besar  dan luas di ibukota negara Austria ini pertama kali hampir 4 tahun yang lalu saat musim dingin. Di musim ini sebelum corona melanda, selalu ada pasar malam yang menyediakan aneka kebutuhan musim dingin dan ramai pengunjung. Sejak corona hadir, aktivitas segala macam di area ini ditiadakan sampai akhirnya bersemi kembali di musim semi. Eh tak disangka kita kemari lagi di musim semi ini.

Seperti biasa suami kalo lihat hari terang benderang bawaannya pengen keluar jalan-jalan. Pas saat suami libur kerja pula. Ya udah kali imi kita jalan-jalan jauhan dikit, ke kota Wina yang menempuh waktu 2 jam lebih bermobil 🙂

Saat musim dingin kita hanya sebentar kemari. Ini karena siang lebih singkat. Waktu maghribnya dimulai pukul 16.00 atau jam 4. Jadilah kita malam hari berada dimari. Keindahan area ini tidak begitu kentara dibanding di musim semi yang beruntungnya kita hari cerah ceria

Karena musim semi, area ini sungguh indah dan menakjubkan, meski awalnya aku tak menjumpai apa yang aku cari. Seperti biasa, aku suka bunga. Incaranku adalah sakura dan tulip. Apa ada? 🙂

Area besar dan luas  apa yang kita kunjungi? Dialah Prater, sebuah taman besar untuk publik atau umum yang terletak di distrik atau bezirk ke-2 kota Wina yaitu Leopoldstadt. Distrik ini sendiri terletak di tengah kota Wina dan dinamai dari nama Kaisar Romawi Suci yaitu Leopold I, dengan luas wilayah 19,27 km².

Prater  bukan sembarang taman. Taman ini cukup luas dan besar. Terdapat taman ria di dalam taman besar ini yang di dalamnya ada bermacam wahana bermain, pusat pameran atau museum-museum bersejarah, kedai-kedai makanan dan minuman serta toko-toko.

Yang paling terkenal dan menjadi ikon di Prater adalah kincir ria Wiener Riesenrad. Kincir ini dibangun di taman ria atau taman hiburan Wurstelprater yang juga dikenal dengan nama yang sama dengan Prater, yang terletak di pinggir Wiener Prater. Tapi taman hiburan ini hanya sebagian kecil dari area Prater yang luasnya mencapai 6 km². Wah, luas sekali ya..

Sebagian kecil yang lain adalah taman kota. Taman ini dilengkapi dengan taman tempat pengunjung bersantai dan rileks juga membawa aura bahagia yaitu taman bunga

Nah kita kemari dimulai dari wahana bermain. Tempat ini paling banyak dikunjungi. Orang-orang datang dari segala penjuru negeri, serasa corona penyakit yang paling hebih sejagat raya abad ini tak ada lagi 🙂 Selain hanya jalan-jalan menikmati keindahan wahana bermain, tak jarang pengunjung ikut mencicipi wahana bermain yang memacu adrenalin ini. Begitu juga dengan kita

Ini idenya suami. Wahana yang dipilih adalah Prater Turm setinggi 117 meter. Kita seperti main ayunan turun naik dengan rantai besi yang kita genggam kiri dan kanan. Setiap tempat memuat dua orang. Lumayan memacu jantung ya.. Satu-satunya hiburan adalah kita bisa lihat kota Wina dari ketinggian 🙂

Nah sesi ini ternyata masuk kamera dan difoto lho. Saat selesat aku penasaran ingin lihat ekspresiku sekalian untuk kenang-kenangan. Untuk ini kita membayar 5 Euro atau kalo dirupiahin sekitar Rp.80.000, tidak termasuk tiket wahana ini. Untuk tiket per orang adalah 5 Euro juga

Seperti biasa ekspresi suami ga ada takut-takutnya, tertawa bahagia lepas bebas. Sedangkan aku ekspresi perempuan tulen banget, ngeri-ngeri manja 🙂

Paling tidak ada dua wahana bermain yang kita cicipi. Suami bilang wahana ini ga ada apa-apanya dibanding yang pernah dikunjunginya yaitu di Gardaland Italia. Wow.. benarkah? Ini aja dah bikin aku cukup sekian 🙂

Kulihat wahana ini tidak henti-hentinya dicicipi pengunjung. Belum lagi wanaha bermain lainnya yang mencapai puluhan. Wow.. bisa dibayangkan berapa pendapatan Prater per harinya yang beroperasi sejak pagi hingga malam hari ya

Nah selesai dari wahana bermain kita berjalan pelan ke sekitarnya yang lumayan luas. Aku masih saja penasaran dengan taman bunga yang belum juga kita temukan. Alhamdulillah bertemu dengan beberapa pohon sakura yang bunganya sedang bermekaran

 

Selanjutnya kita ke Madame Tussuad. Ini adalah tempat dipajangnya patung orang-orang terkenal. Tak hanya itu, ternyata di ruang ini terdapat ruang khusus cinema untuk menonton film durasi pendek 5D. Kita turut mencobanya dengan membayar tiket 9 Euro atau sekitar 144.000 per orang. Kata suami sih kenyataannya ini bukan 5D, tapi 4D. Istrinya manut karena baru kali ini nonton film 5D dengan kacamata kuda eh..

Selesai kemari kita berjalan lagi dan sampailah pada gedung Planetarium. Sempat kita masuk dan tanya-tanya. Namun sayangnya hanya ada pada waktu khusus untuk menikmati keindahan luar angkasa di tempat ini.Ah okelah.. Paling tidak kita pernah kemari ya 🙂

Nah ini dia.. Akhirnya kita berjumpa juga dengan taman kota yang dilengkapi dengan taman bunga. Karena musim semi, bunga-bunga yang mendominasi adalah tulup, daffodil dan pansy. Serunya karena hari yang bersinar cerah, tulip yang berwarna merah dan berukuran raksasa ini mekar semekar.mekarnya hingga menampakkan isi dalamnya. Wow.. keren banget

 

Inilah sesi yang paling membahagiakanku mengunjungi Prater kali ini, bertemu dengan kesayanganku bunga-bunga indah nan cantik jelita 🙂 Suami turut bahagia melihat istrinya bahagia

Akhirnya selesai juga kita mengunjungi Prater, area yang dibangun dan dibuka untuk publik pada 7 April 1766 ini. Berasa banget usianya ya 🙂

Ok deh. Sekian dulu laporanku kali ini ya pemirsa. Semoga berkesan

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar