Jagung semi atau jagung putren atau yang lebih ngetop disapa baby corn adalah jagung biasa yang dipanen saat tongkol atau bonggol jagung masih muda atau belum dewasa, belum terbentuk biji dan biasanya dipanen antara dua atau tiga hari setelah munculnya rambut. Jadi masih muda ya.. bukan yang dewasa apalagi tua-tua keladi eh jagung tua 😊
Baby corn yang dalam bahasa Jermannya baby mais ini merupakan jagung muda yang dimanfaatkan dalam dunia kuliner.
Di tanah air tercinta, jagung semi merupakan sayuran yang telah lama dikenal di tanah air menjadi masakan sehari-hari atau pun untuk masakan perhelatan seperti kenduri atau pesta nikah atau pertemuan resmi dan restoran-restoran. Karena jumlahnya sedikit namun diminati menjadikan sayuran ini menjadi sedikit mahal dari harga sayur normal lainnya dan merupakan salah satu sayuran elit di restoran kelas atas
Pemirsa mengenal baby corn bukan? Suka dibikin apa nih? Kalau aku suka dibikin capcay, tumisan dengan berbagai macam sayur dan tambahannya seperti udang dkk
Nah karena aku suka banget, sampai terbawa-bawa ingatan akan dirinya di negeri bule ini lho. Apakah di negeri musik ini tersedia juga baby corn? Adakah jualannya di supermarket bule? Samakah harga dan kualitasnya seperti di benua favoritnya Asia termasuk di negeri kita tercinta Indonesia?
Jangan sampai kangen kuliner baby corn eh hanya sebatas impian saja. Karena kangen itu berat 😊
Ok deh.. kita langsung saja eksplor satu persatu mengenai baby corn di dunia kuliner dan keberadannya di Benua Biru tepatnya di Austria ya pemirsa
Di Indonesia, sayuran yang ngetop dibuat dari baby corn atau jagung semi ini adalah capcay.
Apa sih capcay itu? Capcay adalah sayuran yang ditumis dengan campuran sayur mayur seperti wortel, brokoli, buncis, tomat ceri dengan udang atau tetelan daging atau bakso.. sosis juga bisa atau kombinasi semuanya dengan bumbu bawang putih, bawang merah, merica dan yang tka pernah lupa, garam. Dikentalkan sedikit kuahnya dengan larutan tepung terigu atau maizena.
Konon katanya capcay bukanlah asli dari negara Indonesia tapi merupakan warisan peranakan China. Hmm.. iyakah? Nah bagaimana dengan rasanya?
Tak perlu diragukan lagi. Capcay lumayan enak bagi penggemar tumis-tumisan. Rasanya gurih dan umami. Tahu kan umami? Seperti rasa micin, bukan merupakan rasa yang pernah ada.. cie.. seperti asin, asam, manis dan pahit😊
Kalau begitu, bagaimana cara membuatnya?
Pertama-tama, yang penting adalah bahan utamanya tersedia ya, yaitu baby corn. Kemudian menyusul sayuran lainnya seperti brokoli, buncis, wortel dan tomat. Bumbu-bumbunya sederhana tapi ini yang bikin capcay menjadi segar dan bercita rasa umami 😊 Di antaranya adalah bawang putih dan sejolinya bawang merah beserta merica bubuk dan garam secukupnya dengan pengental kuah
Selanjutnya sebagai pelengkap tumisan agar rasanya semakin nikmat adalah aneka seafood terutama udang, kemudian irisan bakso dan sosis juga bisa
Alhamdulillah semua bahannya tersedia di negeri bule ini
Nah dari bahan-bahannya saja sudah kebayang betapa nikmatnya sayuran ini kan?
Selanjutnya sayuran yang tersedia dipotong-potong. Memotong sayuran pun ada seninya. Seperti buncis yang dihilangkan dulu bagian kedua ujungnya dan tarik sedikit bagian pinggirnya. Kemudian motong dan iris bagian tengahnya sepertiga tetapi ingat jangan sampai patah. Untuk wortel, setelah dibersihkan dari kulitnya kemudian serong memanjang
Setelah itu bumbu-bumbunya dihaluskan
Kemudian tumis deh bumbu-bumbunya. Jika sudah tercium harumnya, masukkan sayuran dan aduk sebentar, tambahan ikut dimasukkan. Beri sedikit air agar tumisan tak hampa kekeringan
Selanjutnya kentalkan kuah dengan pengental
Selesai dan siap dihidangkan
Mudah bukan? 😊
Catatan
Pengental dibuat dari sesendok tepung terigu atau maizena yang dilarutkan dengan 3 sendok air dalam wadah terpisah, kemudian masukkan ke tumisan dan diaduk rata hingga menyatu tak bergumpal
Tak perlu lama-lama menumisnya agar kesegarannya terjaga dan sayur tetap berwarna cantik
Nah itu dia manfaat baby corn di dunia kuliner, dibikin capcay
Sayuran ini cukup populer di negeri kita. Ternyata tak hanya di Indonesia saja, di Asia juga bahkan di seluruh dunia lho pemirsa
Selain dicapcay, baby corn dikenal juga sebagai sayuran yang dapat dimakan mentah (raw). Rasanya manis dan teksturnya renyah. Atau sedikit dicelor dengan air panas agar bersih dan sterilnya terjaga. Wow keren
Suamiku bagiannya ini, suka sayur yang orisinil, berteman dengan sayuran lainnya seperti brokoli, wortel dkk .)
Di Austria, baby corn dijumpai dalam keadaan segar maupun awetan dalam kemasan botolan
Di negeri anggur ini, baby corn awetan dijadikan teman sarapan roti. Atau campuran salad sayur
Nah apakah mudah menjumpai baby corn di Austria?
Dulunya tak mudah, sekarang alhamdulillah meski belum ‘memecahkan telur‘ alias hadir di supermarket bule, baby corn tersedia di toko lainnya seperti toko Asia dan pasar tradisional Naschmarkt
Aku menjumpai baby corn untuk pertama kalinya di Austria adalah dalam kemasan botolan atau awetan.
Senang rasanya berjumpa dengan jagung semi yang identik dengan kuliner Indonesia di supermarket Austria ini, meski dalam kemasan botolan.
Selain di supermarket Austria, kita bisa juga menemui baby corn di toko Asia. Kali ini baby cornnya segar, meski dalam persediaan yang sangat terbatas. Kadang-kadang kehabisan dan menunggu diimpor dulu dari negara Thailand. Tapi tetap harus selalu disyukuri ya pemirsa. Alhamdulillah
Selanjutnya aku menjumpainya di pasar tradisional satu-satunya di Austria. Naschmarkt
Untuk jagung semi kemasan botolan dengan berat 340 g dijual 0,99 Euro atau sekitar Rp.16.900. Jadi kalau sekilo 5,21 Euro atau sekitar Rp. 89.000. Wah.. lumayan juga harganya ya pemirsa.
Tapi ini belum seberapa dibanding harga baby corn segar di toko Asia yang dikemas apik seberat 200 g seharga 3 Euro atau sekitar Rp. 51.000, sehingga kalau sekilo harganya menjadi 15 Euro atau sekitar Rr.225.000. Wow..
Harga ini tidak berbeda jauh dengan harga di pasar Naschmarkt, yang juga diimpor dari negara Gajah Putih ini. Lumayan harganya ya. Tak apa-apalah ya pemirsa.. yang penting barangnya ada
Dengan demikian, warga tropis bisa menuntaskan rasa rindunya akan tanah air dan kulinernya yang enak dan lezat 😊
Btw kenapa Austria tidak memproduksi baby corn juga ya.. padahal kebunnya tak terhingga di musim panas. Tanaman jagung mendominasi ladang-ladang di musim matahari bersinar eksis ini
Mungkin karena baby corn segar tidak dikenal dalam dunia kulinernya ya
Di Austria, jarang banget petani mengambil jagung semi untuk dijadikan sayuran, meskipun itu adalah hasil sampingan panen. Jangankan jagung semi, jagung pipil untuk konsumen saja jarang. Bahkan meski produksi jagung di sini berlimpah, Austria malah mengimpor jagung kualitas terbaik dari negara lain seperti Maroko Kebanyakan produksi jagung di sini adalah untuk pakan ternak. Jangan heran kalo harga jagung di Austria lumayan tinggi, dua tongkol/bonggol aja berkisar Rp.30.000
Mudah-mudahanlah setelah mendengar kesukaan warga Asia akan jagung semi ini, ada petani yang berminat dengan jagung semi ini ya dan dijual yang segar juga, tak hanya kemasan botolan saja di supermarket-supermarket Austria. Aku juga tak perlu jauh-jauh ke kota untuk membeli jagung semi ini di toko Asia
Ok deh.. sekian dulu edisi kali ini mengenai solusi menikmati kuliner baby corn dan keberadaannya di Austria. Semoga bermanfaat
Sampai jumpa lagi