Pesona ndeso dari rumah hingga salju abadi di Dachstein, Austria

Usai sudah jalan-jalan kita di kawasan pegunungan Dachstein ini, yang merupakan rangkaian pegunungan Alpen yang sangat luar biasa indah dan membeningkan mata. Sepanjang jalan kita ga henti-hentinya mengucapkan syukur atas ciptaan Allah yang begitu sempurna ini.

Kalo mau ke kawasan modern dan elit tanpa meninggalkan cita rasa ndeso, Austria juaranya 😊 Mau ke pedesaannya yang masih asri, mau menikmati pemandangan alamnya yang masih alami sekaligus salju abadi di sini tempatnya. Mau ke negeri awan di sini tempatnya. Mau melayang di udara di sini juga tempatnya 😊

Serangkaian obyek wisata di Dachstein bisa dimulai sejak dari jalan tolnya yang luas dan megah seperti jalan tol di perbatasan antar negara, menuju stasiun lembah (Türlwadbahn), gondola/ kereta gantung (Gondel), Stasiun Gunung (Honerkogel), Skywalk, Jembatan gantung (Hängebrücke) dan Tangga Kemana-mana (Treppe ins Nicht) serta Istana Es (Eis Palast) terletak di daerah gunung Dachstein di gemeinde Ramsau am Dachstein, distrik (bezirk) Liezen dan negara bagian atau propinsi (Bundesland) Styria, ini hanyalah sebagian kecil aja di antara sekian banyaknya obyek wisata yang sangat menarik mata dan hati yang ada di distrik Liezen aja 😊 Apalagi kalo mencakup propinsinya, Styria ya, seabrek obyek wisata siap menanti kita juga

Nah, dari sisa-sisa perjalanan kemarin terdapat rumah-rumah dan bangunan khas Austria, sangat cantik dan eksotik. Mereka masih menggunakan kayu yang sangat berlimpah sebagai bahan utamanya, sedikit semi permanen. Ga heran ya karena Austria terkenal dengan Green of Heart, kawasan paling berhutan dan hijau se Eropa dimana lebih dari 60% hutan berada di propinsi Styria ini.

Ga ada pembalakan liar tuh, ilegal looging apalagi mau bakar-bakar hutan untuk buka lahan 😊 Bahkan kayu-kayu masih glondongan baik punya warga maupun perusahaan yang seabrek-abrek sampai memenuhi pinggir jalan diletakkan begitu saja, ga ada satupun yang dimaling 😊

Kalo mau liat rusa atau kijang atau kancil dan kelinci bebas berkeliaran di tepi hutan atau tepi jalan, kemarilah. Austria habitat mereka 😊Tapi warga sini ga doyan makan hewan-hewan ini, padahal halal lho. Ane jadi ingat kalo di kampung halaman pernah dikasih tetangga gulai pelanduk, masakan khas kampung halaman ane seperti gulai daging khas Minang. Pelanduk juga masih sodaraannya kancil, didapat dari berburu di hutan. Tapi saat ini dah langka di kampung halaman ane, malah yang banyak monyet-monyet yang berkeliaran karena lahan mereka berkurang dibabat habis untuk pembukaan lahan, biasanya kebun sawit ☹

Sepertinya kita bisa meniru Austria dalam hal yang baik, seperti hutan dan seisinya yang masih terjaga rapi, juga bangunan-bangunan modern dan elit yang merajalela tanpa menghancurkan bangunan tua yang bernilai sejarah, menjadi aset berharga negara dan menjadi daya tarik pelancong untuk mengunjungi negara ini dan tentunya menambah pendapatan negara. Dan yang pasti jiwa asal babat embat harus disingkirkan jauh-jauh kalo negara kita mau maju😊

Yuk mari kita nikmati sejenak gambar-gambar rumah dan pemandangan alamnya dengan latar belakang pegunungan Dachstein yang termasuk dalam serangkaian pegunungan Alpen yang legendaris ini, kali aja menginspirasi pemirsa, yang berjiwa seni maupun petualang 😊

Schreibe einen Kommentar