Menikmati keindahan tulip di musim semi taman-taman bunga di Wina, Austria

Bunga tulip adalah salah satu bunga yang ditunggu-tunggu kehadirannya di musim semi. Di Austria, tulip ditanam dimana-mana, dari halaman rumah penduduk, halaman perkantoran, pot-pot di depan bangunan, taman di tepi jalan, taman di perempatan jalan lampu lalu lintas hingga taman beneran, seperti taman kota bernama Volksgarten dan sebangsanya

Pada saatnya mekar, tulip sangat dikasihi penggemarnya. Tak jarang para penggemar memburu tulip dimana pun dia berada. Termasuk aku 😊

Meski di halaman rumah tumbuh tulip beraneka warna, begitupun di taman-taman bunga dekat rumah, ini tak membuat aku pasrah. Aku ingin menuntaskan rasa penasaranku untuk memandang tulip yang terhampar luas seluas lapangan stadion olahraga, minimal stasion bola

Alhamdulillah tercapai saat jalan-jalan ke kota Wina. Saat ke area Prater, area wisata yang luas penuh dengan segala permainan dari roller coster dkk hingga Museum coklat sekaligus taman tempat beristirahat menikmati pemandangan, ga sengaja kita menemukan tulp yang sedang mekar

Suami bilang keinginanku tercapai karena niat yang kuat. Ya.. bener itu. Soalnya sejak masih di mobil sepanjang perjalanan, aku bilang ke suami tulip yang sedang mekar ini. Apa daya ga bisa berhenti karena masih di jalan. Mataku saat itu tak berkedip melihat sepanjang jalan kali-kali aja nemu taman berisi full tulip 🙂

Saat menemukannya dan bertatapan langsung hingga menyentuhnya, aku bahagia banget

Tulip ini tumbuh di taman yang luasnya sekitar beberapa ratus meter persegi, ga seluas lapangan bola sih.. Tapi aku sangat bersyukur keinginanku tercapai 😊 Taman ini berada di area yang sejuk, segar dan asri dengan pepohonan rindang.

Bunga tulip yang dominan ini dimeriahkan dengan bunga-bunga lainnya seperti pansy dan daffodil. Perpaduan yang sempurna. Mereka memang parter yang tak bisa dipisahkan satu sama lain

Tulip didominasi warna merah darah ini sangat besar. Telapak tanganku aja kalah saking besarnya. Dan yang bikin takjub warnanya itu yang mengkilat banget, seperti mengkilatnya plastik. Kalo ga awas mata dikira itu kembang palsu 😊

Baru kali ini aku melihat tulip jenis ini, besar berwarna mengkilat bak dipoles cat dan mekar membentang pasrah hingga bisa kulihat jelas isi dalamnya. Ada benang sarinya dan alas berwarna hitam bahkan mungkin bijinya. Karena tulip memang menghasilkan biji-biji berbentuk bundar pipih yang dibungkus kapsul kering.

Biasanya ukuran bunga tulip itu yang standar, mekarnya juga agak malu-malu membentuk mangkok, ga mekar sejadi-jadinya. Di halaman rumah ukurannya malah super mungil, ga ada mengkilatnya sama sekali

Ya.. ini karena tulip bermacam-macam ya pemirsa. Diketahui tulip adalah genus yang memiliki 100 spesies tumbuhan berbunga yang termasuk ke dalam keluarga Liliaceae. Wow banyaknya ya..

Selain bunganya, tingginya pun bervariasi. Tulip adalah tumbuhan tahunan berumbi yang tingginya antara 10-70 cm, daunnya berlilin, berbentuk sempit memanjang berwarna hijau nuansa kebiru-biruan

Bunganya berukuran sedang hingga besar terdiri dari 6 helai daun mahkota. Tulip hasil persilangan menghasilkan bunga berwarna tunggal, putih, merah, orange, kuning, hijau, biru, ungu atau bermacam kombinasi dan gradasi warna.

Di taman ini dominan berwarna tunggal merah darah. Ada juga yang berwarna merah muda alias pink. Tulip yang ini ga sebesar tulip merah darah dan masih belum mekar sempurna bahkan kuncup.

Di halaman rumah kita ada tulip yang berwarna kombinasi ini bahkan sekaligus berenda-renda tepinya.

Keindahan tulip ga berhenti sampai di sini saja. Saat kita menyebarang jalan karena ke lokasi lainnya untuk suatu keperluan, kita juga menjumpai tulip di taman bunga di perempatan jalan. Wow.. ini juga ga kalah indahnya. Meski ga sejumbo dan sementereng warnanya

Aku minta waktu ke suami untuk mengabadikan obyek paripurna ini yang segera diiyakannya. MasyaAllah alhamdulillah cantik banget

Senangnya menikmati keindahan bunga tulip ini..

Selain di area Prater, kita bisa menjumpai bunga tulip di taman beneran, yaitu taman khusus untuk pengunjung, seperti di Volksgarten, TĂźrkenschanzpark, Satadtpark hingga Rathauspark

Puas-puasin dah menikmatinya ya.. mumpung lagi musimnya

Musim tulip ga hanya di negeri musik ini aja, tapi seantero Eropa. Apakah tulip asli bunga Eropa? Ah ternyata bukan ya pemirsa. Bukan asli Austria apalagi Belanda dimana tulip menjadi ikon negeri Kincir Angin ini

Menurut sejarah, tulip ini berawal dari negara Turki pada masa kekaisaran Ottoman. Duta besar dari Ferdianand I, Kaisar Kekaisaran Romawi Suci yaitu Ogier de Busbecq membawa umbi dan biji tulip atas perintah Sultan Turki saat itu dan mendistribusikan pertama kali ke kota Wina, Austria. Nah jadi dimulai dari Austria ya 😊 Kemudian menyebarlah sampai ke Belanda (saat itu nama Belanda masih Provinsi Serikat).

Bahkan Belanda adalah negeri tulip tiada duanya. Kalo mau mengunjungi bunga tulip seluas stasion olahraga di sinilah tempatnya, atau di negeri kebab Turki dimana negeri ini yang menyebarkan tulip pertama kalinya di Eropa

Kalo Austria, meski negeri pertama kalinya transit tulip, ga ada apa-apanya dibanding taman tulip di Belanda bahkan di Turki. Meski demikain, aku bersyukur banget bisa menjumpainya di Austria ini

Tulip memang sangat dicintai di Eropa sehingga ada dimana-mana di Benua Biru ini. Bukan hanya saat ini sih..tapi sejak dahulu kala

Masih ingat kan era booming tulip di Eropa.. yang disebut Tulip Mania?

Ah jadi kembali ke masa lalu ya pemirsa..

Bunga tulip saat itu dipandang oleh orang Eropa berbeda dengan bunga pada umumnya. Bunga tulip memiliki warna kelopak yang unik serta intim. Kemunculan bunga tulip juga bersamaan dengan bangkitnya perdagangan Belanda yang menapaki kejayaan setelah meraih kemerdekaan. Minat terhadap bunga tulip tinggi sekali. Bunga tulip menjadi barang mewah.

Di Belanda, harga satu bunga tulip bisa mencapai 5000 gulden dan melejit 2 kali lipat hingga 10.000 gulden pada tahun 1637. Wow..  Harga segini saat itu dapat dipakai untuk memenuhi sandang, pangan dan papan warga Belanda selama setengah tahun lho..  atau membeli rumah mewah di kanal paling modis seantero Amsterdam. Tulip juga sempat digunakan untuk transaksi menjadi pengganti mata uang sehari-hari.

Setelah berada di puncak, harga bunga tulip jatuh yang terjadi pada musim dingin 1636 sampai 1637. Sampai suatu ketika di awal Febuari 1637, harga tulip benar-benar untuk pertama kalinya sehingga orang-orang bahkan tidak mampu membeli bunga tulip dengan harga rendah sekalipun.

Kejatuhan tulip membawa dampak beruntun ekonomi, dari keuangan terpuruk hingga hutang dimana-mana. Jatuhnya harga bunga tulip disebabkan oleh sikap irasional banyak orang dalam mengambil keputusan ekonomi. Tetapi ada juga yang menyebutkan jatuhnya tulip karena kondisi perang yang berkecamuk. Fenomena yang menyertakan bunga tulip dari masa awal, keemasan hingga kejatuhannya inilah yang disebut sebagai tulip mania.

Untuk mengenang kejayaannya serta kejatuhannya, orang Belanda baik yang bermukim di Belanda atau di negeri orang selalu menyertakan bunga tulip sebagai tanaman pokok mereka. Mereka juga memeliharanya di pekarangan rumah atau di kebun ataupun sebagai hiasan rumah. Kebiasaan orang Belanda ini pada akhirnya diikuti bule termasuk di Austria 🙂

Nah demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai tulip, menikmati keindahannya di musim semi ini

Semoga bermanfaat

Sampai jumpa lagi

 

Schreibe einen Kommentar