Keindahan panorama alam musim semi di puncak desa Hallstatt Austria

Desa Hallstatt di provinsi Oberösterreich atau Austria Hulu negara musik Austria ini selalu punya cerita indah. Dari mengeksplor keindahannya hingga area wisatanya. Dari keindahan panorama pegunungan, danaunya hingga area wisatanya Skywalk

Kali ini kita eksplor puncak pegunungannya yuk.. Sayang kan untuk dilewatkan begitu saja. Dah jauh-jauh menempuhnya dari rumah, di musim semi yang belum sepenuhnya bangkit, eh sampai di sini hanya di daratnya saja 😊

Sebelumnya kita pernah ke puncak pegunungan yang merupakan bagiannya desa Hallstatt juga. Saat itu kita memparkir mobil kita persis di area terowongan yang dibuat dengan mengebor gunung yang menghadang. Sesaat setelah parkir, kita lihat ada jalan menuju ke area atas gunung dimana kita bisa leluasa menikmati pemandangan desa Hallstatt di bawahnya. Ada alun-alun kota yang paling ramai dikunjungi turis, toko suvenir, restoran dan cafe, hotel, pemukiman penduduk hingga area yang sejajar dengan danau

Eh kita bisa juga lebih ke atas gunung dan mengeksplornya lho.. meski ga leluasa karena banyaknya rumah pribadi yang dipagar. Tapi lumayan bisa mendaki kesitu, sekalian melihat pemandangan rumah-rumah penduduk yang nangkring manis manja persis di bawahnya terdapat terowongan lalu lintas kendaraan. Terdapat juga air terjun yang alhamdulillah mengalir riang di dinding gunung tanpa membasahi terowongan karena berada di sampingnya

Nah ternyata perjalanan kita ini belum ada apa-apanya untuk sampai ke puncak desa Hallstatt. Untuk itu kita harus menggunakan kendaraan khusus yang dinamakan kereta kabel/gunung pegunungan yang dalam bahasa Jermannya Salbergbahn. Jadi kita harus ke stasiunnya dulu yang bernama Talstation atau stasiun lembah ya.. yang mirip bandara 😊

Dari sini kita bisa melihat rel kereta kabelnya dan pegunungan yang tinggi menjulang dengan salju abadinya. Seram lihatnya.. tapi pas naik di kereta kabelnya hilang tuh seramnya, tinggallah bahagia karena pemandangannya sungguh menawan

Nah sesampainya di puncak pegunungan, kita bisa mengeksplor area ini sepuasnya. Mau kemana dulu nih? Pastinya harus terjadwal ya biar waktu kita ga sia-sia. Terlebih dahulu kita ke Skywalk yang masuk dalam Warisan Dunia UNESCO

Karena areanya ga rata, ada yang terjal, menurun dan mendaki, maka kita bisa pilih beberapa cara. Bisa jalan kaki menapaki tangga setapak demi setapak. Atau naik lift dan menyebrang dengan menggunakan jembatan besi yang dijamin kokoh 😊

Pamandangan di area Skywalk cukup menyenangkan. Belum apa-apa kita sudah disuguhi medannya yang unik turun naik dan bersalju. Di sekitar Skywalk terdapat tower Rudolf dan bangunan klasik nan eksotik restoran sekaligus hotel tempat turis bersantai sambil menikmati pemadangan sekitar. Mau lebih indah tentu ke Skywalknya ya.. berupa lapangan luas yang semakin ke ujung semakin menyempit. Di sini kita bisa memandang desa Hallstatt nun jauh di sana di daratan bersanding dengan danau yang membentuk Fyord di kelilingi pegunungan yang menjulang tinggi

Tak lupa pencinta foto-foto bisa berfoto ria dimari. Ga ketinggalan aku dan suami. Kalo pemdangan cantik begini, ga tahan kalo ga ada sesi foto-foto ya.. Bunga liar aja aku foto, apalagi ini ciptaan Allah Yang Maha Sempurna 😊 MasyaAllah alhamdulillah

Selesai mengeksplor Skywalk dan sekitarnya, kita sebenarnya mau kembali ke stasiun lembah. Tetapi kemudian suami penasaran dengan area Hallstatt yang masih ada di seberang sana yang terlihat indah dari Skywalk. Lagi-lagi sayang dilewatkan

 

Kita coba kesana yuk.. ajak suami. Aku memandang sejurus ke depan. Ada jalan beraspal yang sudah dibersihkan dari salju. Namun salju di area sisi kanan kita yang tinggi adem ayem, seperti di musim dingin.

Heran hari gini masih ada salju, gumam suami yang kutimpali, mungkin karena di ketinggian, saljunya jadi awet.

Akhirnya kita menapaki jalan perlahan semampu kita.. aku maksudnya 😀 Maklum aku kan orang tropis, pasti kalo area yang dingin begini pikiran dah menerawang jauh.. apa sanggup menempuhnya 😊

Ternyata jalan mendaki di area bersalju yang dingin-dingin syahdu tak mudah ya pemirsa.. Cairan bodi kita serasa dihisap yang bikin kita merasa sangat haus. Belum lagi dari lubang hidung dan mulut keluar asap seperti asap knalpot untuk mengatur nafas. Untuk mengimbanginya, jalan dipercepat yang membuat bodi kita menggunakan energi dan berkeringat sehingga menjadi hangat dan mengalahkan dingin.

Agak keteteran sih aku.. tapi saat suami kasih semangat dengan bonus senyuman, kekuatanku bangkit. Apalagi pemandangan di sekitar kita indah sekali. Keluarga pohon cemara dan pinus serta pohon hutan lainnya yng mulai menghijau ditambah salju, penglihatanku serasa es cendol di tanah air 😀

Tapi aku mulai mengkerut manakala di depan kita ada sebuah bangunan dengan suara musik seperti ratapan kesedihan. Ternyata itu adalah Celtic grave, kuburan dari seseorang yang tubuhnya ditemukan tak bernyawa namun awet sekian ribu tahun lalu di masa Celtic. Area yang dingin mengawetkan tubuhnya

Suami suka kalo liat yang seram-seram begini, jadi penasaran dan terpacu untuk mengetahuinya. Aku mending di luar saja. Tapi ikut penasaran akhirnya masuk ke bangunan itu. Suami mengabadikan apa yang ada di dalamnya, sedangkan aku mending segera berlalu dari tempat itu. Ga kuat aku mak..

Selanjutnya ada beberapa bangunan lagi yang kita jumpai seperti Memorial Fountain dan St. Barbara’s Chapel. Petunjuk jalan pun ada di setiap beberapa meter perjalanan

Saat kuliat masih 650 meter lagi.. aku mau nyerah saja tapi suami terus kasih semangat 😊 Kalo jalan menurun asyik karena kita seperti meluncur dan tanpa beban saja, tapi ini mendaki pemirsaahh..

Hai.. apa itu.. seru suami. Akhirnya suamiku menemukan pemandangan yang unik setelah kita nyaris tiba di puncak ketinggian. Terlihat beberapa orang turun dari kereta kayu satu arah dengan pakaian putih-putih dan tebal seperti hendak ke bulan

Aku mau dong merasakannya.. kata suami. Aku juga.. timpalku semangat. Hilang sudak capek di bodi. Kita melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat informasi bagaimana kita bisa seperti orang-orang itu.. naik kereta kencana eh ..

Nah kisah yang ini akan aku paparkan selanjutnya

Untuk saat ini cukup sampai di sini dulu ya pemirsa laporanku. Semoga berkesan

Sampai jumpa di edisi selanjutnya 😊

Schreibe einen Kommentar