Tempat wisata cantik menuju Pulau Lengkuas, Belitung, dari Pulau Burung hingga tempat snorkeling

Ke pantai Tanjung tinggi ga klop kalo ga ke pantai di sekitarnya termasuk ke pulau di seberangnya, karena ada banyak pemandangan yang ga kalah indahnya. Saat pertama kali ke pantai ini, suami juga mengunjungi pulau di seberang yang akrab dengan nama Pulau Lengkuas. Ya Pulau lengkuas, mengingatkan akan nama bumbu dapur lengkuas atau laos. Meski namanya Lengkuas, bukan berarti pulau ini bisa disebut laos juga ya pemirsa 😊

Saat itu kita ga mampir ke banyak tempat, hanya memandang dari atas boat atau kapal tradisional  saja yang membawa kita sampai ke seberang. Dan sesampai di Pulau Lengkuas, menikmati pemandangannya yang lebih cantik bila dilihat di atas ketinggian yaitu mercusuar setinggi 70 meter dengan menaiki anak tangga yang ada pada tiap lantai, sekitar 18 lantai. Wow..

Nah, kali ini demi memaksimalkan perjalanan, kita mampir ke beberapa tempat seperti Pulau Burung, Pulau Pasir Putih di tengah lautan serta tempat asyik untuk berenang dan menyelam berteman dengan ikan-ikan cantik yang berenang manja dan nampak akrab dengan kita 😊 Wah, kelihatannya mengasyikkan nih. Ga sabaran menuju ke tempat ini.

Yuk pemirsa ikuti keseruannya bersama-sama kita..

Dimulai dari mencari boat atau kapal tradisional ya.. ini berupa perahu yang digerakkan dengan mesin berbahan bakar bensin atau diesel milik nelayan yang bisa kita sewa. Kita menaiki perahu untuk sampai ke pulau seberang yang biayanya bervariasi tergantung pada besar dan kapasitas muatan penumpang

Kalo diibaratkan tiket pesawat, bisa menyebrang hingga ke ibukota negara Jakarta, 45 menit perjalanan. Untuk hari-hari biasa tarifnya 350 ribu rupiah, maka kalo hari libur seperti lebaran setengah juta rupiah bahkan pernah dipatok harga 850 ribu rupiah. Wow.. Selain biaya transportasi, ada biaya pelampung juga. Pelampung ini wajib digunakan penumpang saat perjalanan. Pelampung bisa disewa dengan harga berkisar 10 ribu rupiah hingga 20 ribu rupiah untuk satu orang

Dimana kita menemukan kapal nelayan ini? Untuk lebih dekat dengan lokasi, kita bisa bermobil beberapa menit menuju pantai Tanjung Kelayang. Dari pantai ini baru kita naik boat menuju ke Pulau Lengkuas yang memakan waktu sekitar 30 menit kalo ga mampir sana sini.

Tapi jangan kuatir bakal membosankan perjalanannya ya pemirsa. Pemandangan yang indah sepanjang perjalanan seakan menghipnotis kita hingga perjalanan menjadi sangat menyenangkan. Kita juga bisa request ma babang supirnya untuk mampir ke beberapa tempat sebelum sampai ke tujuan utama 😊

Babang supirnya ditemani asistennya lumayan ramah menyapa kita. Iyalah, biar kita betah ya.. apalagi kalo ada yang mudah puyeng muntah muntah karena mabuk laut minimal urung terjadi. Mereka dengan senang hati membawa kita yang berombongan ini, keluarga adik beserta anak dan keponakan ke tempat yang kita ingini sebelum sampai ke tujuan utama Pulau Lengkuas. Sekali-kali diselingi dengan penjelasan mengenai tempat-tempat yang kita lewati selama perjalanan.

Pulau Lengkuas itu sebenarnya apa sih ya.. Pulau Lengkuas adalah salah satu pulau yang terdapat di pulau belitung yang memiliki mercusuar kuno. Untuk lebih memaksimalkan melihat keindahan pulau ini, kita bisa menaiki mercusuar setinggi puluhan meter ini

Kalo dari pantai tanjung tinggi kita ga bisa melihat mercusuar peninggalan jaman Belanda ini, tapi kita bisa menyebrang melintasi lautan dengan menggunakan boat yang kita sewa

Selama perjalanan kita bisa melihat Pulau Burung. Pulau Burung adalah sebuah pulau dengan batu granit yang tersusun dan membentuk formasi seperti burung, jadi bukan karena ini hunian burung ya 😊 Sangat cantik menawan, ditambah lagi dikelilingi air laut di sekitarnya yang jernih hijau kebiruan bahkan keunguan, semakin lengkap kecantikannya disela deburan ombak dan buih putih seperti kristal dari kapal yang membawa kita 😊

Penasaran pengen melihat dari dekat Pulau Burung ini, babang supir pun membawa kita sampai kemari. Kecantikannya semakin terpancar saat kita tiba di pulau ini. Sayangnya saat suami dan keponakan mau berenang, airnya sedang ga begitu jernih karena banyaknya orang yang mengunjungi pulau ini, ditambah berenang ria. Agak sedikit gatal juga. Kata ipar perempuan mungkin karena digigit rengit, nyamuk laut yang kecil mungil tapi tusukannya mampu membuat yang diinjeksinya gatal menggigit

Nah, yang paling asyik itu saat kita ke laut yang agak dalam dimana banyak ikan-ikan cantik berenang manja. Air di sekitar area ini jernih banget, makanya biasa digunakan orang untuk menyelam atau bahasa kerennya snorkeling. Ok, kita kenalan dulu ya ma snorkeling biar lebih paham 🙂 Snorkeling adalah selam permukaan atau selam dangkal yang merupakan kegiatan berenang atau menyelam dengan mengenakan peralatan berupa masker selam dan snorkel, yang berupa selang berbentuk huruf J dengan pelindung mulut di bagian ujung sebelah bawah. Penyelam juga sering kali menggunakan alat bantu gerak berupa kaki katak (sirip selam) untuk menambah daya dorong pada kaki. Kalo perenang profesional, ga memakai alat pun ok aja. Kita juga bisa menggunakan pelampung.

Kegiatan ini bisa dilakukan semua orang, bahkan yang amatiran seperti diriku 🙂 Tapi kalo untuk sekelas aku wajib pake pelampung, ditambah lagi airnya lumayan dalam. Harap maklum ya pemirsa.. Aku ga sendiri pake pelampung, ada 2 keponakan cowok berumur 10 tahun dan 8 tahun yang ikut menemani 😊 Kalo suami mah ga pake pelampung, meski babang supir dan asistennya menyarankan untuk memakai pelampung demi keamanan

Ternyata suami bukan perenang kemarin sore. Malah aku yang agak kepayahan di tengah lautan ini sampai dibimbing suami berenang, tapi kemudian dilepas bebas juga.. Aaahh.. padahal aku pengen lama-lama lho sambil menikmati keceriaan ikan-ikan yang berbahagia dengan kedatangan kita 🙂  Suami jangan ditanya kelihaiannya berenang, meski awalnya aku sempat meragukannya.. ahaa.. ternyata anteng adem ayem aja berenang, mengapung gaya tiduran kemudian menyelam 😊

Beberapa tahun yang lalu, suami memang ikut wajib militer. Ini diharuskan untuk pemuda Austria kalo dah umur 17 tahun atau paling ga dah tamat sekolah atau kuliah. Salah satu pelatihannya yang sampai sekarang melekat dan menjadi hobinya adalah berenang. Bukannya berenang di kolam lho pemirsa, tapi di laut lepas.. Makanya ga heboh seperti aku berenangnya, air laut pada muncrat kena kibasan bebas lepas aku

Adek ipar beserta suaminya dan beberapa ponakan ada yang tetap di atas boat menyaksikan keindahan lokasi ini, sesekali memberi makan ikan yang ternyata disambut dengan bahagia. Biasanya pengunjung sering memberinya roti. Karena saat itu masih dalam suasana lebaran dan kebetulan yang ada adalah kue lapis legit, maka kue ini pun ikut menjadi santapan empuk ikan-ikan manja yang sangat cantik beraneka warna ini. Wah, bakalan nambah berat badan nih mereka 😊

Duh bener-bener sangat luar biasa indahnya tempat ini pemirsa, serasa kita berada di akuarium berteman ikan-ikan ini..

Keseruan lainnya adalah saat kita ke Pulau Pasir Putih. Sebenarnya ini bukan pulau, akan tetapi hanya gundukan pasir putih di tengah lautan. Wah.. mantap ya pemirsa. Airnya sangat jernih, dengan pasir seputih kapas dan sekitarnya yang sangat bersih asri, pas lagi cuaca sedang cerah cerianya, menambah keseruan berada di tempat ini 😊 Di sini keponakan seperti anak ayam dilepas dari kandang, berkeluaran semua, bermain air dan berenang sepuas hati. Hanya saja jangan berenang jauh-jauh ya, karena airnya cukup dalam. Cukup di tepian aja dah sangat mengasyikkan

Eh ternyata ada bintang laut lho pemirsa. Hewan laut dengan kaki-kaki halusnya berjumlah ribuan yang bergerak halus seperti cacing ini ga berbahaya ternyata. Mereka ga berontak saat ditangkap, pasrah aja semakin membuatku takjub dengan fisiknya berjari 5 berwarna putih krem yang indah ini. Kalo beruntung, kita mendapatkan bintang laut seukuran piring makan 😊

Selesai mengunjungi Pulau Pasir Putih kita pun melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir yaitu Pulau Lengkuas. Ada apa saja di pulau ini? Pastilah pemandangannya yang indah ya pemirsa, apalagi saat dilihat dari ketinggian 😊

Nah, demikianlah edisi kali ini mengenai perjalanan kita dari pantai Tanjung Tinggi menuju Pulau Lengkuas ini. Bagaimana pemirsa tertarik juga kemari? Dari Austria nun jauh di benua Eropa aja berkunjung kemari lho.. pemirsa juga dong jangan mau kalah ma bule😊

Ok deh

Sampai jumpa di edisi selanjutnya ya pemirsa

Schreibe einen Kommentar