Raps, tanaman rapa dengan pesona bunga-bunga cantiknya di musim gugur, dan manfaatnya

Pemandangan yang indah ini telah lama menarik perhatian ane. Hamparan padang yang luas dengan warna kuning cerahnya sangat memikat hati. Kita yang memandangnya serasa berseri-seri, ikut ceria juga dengan kehadirannya

Mereka paling banyak hadir saat musim semi, musim panas dan musim gugur. Mereka ada dimana-mana. Biasanya mudah ditemui di tepi jalan raya dengan area yang luas, minimal seluas lapangan bola.

Begitu juga di ladang rumah penduduk di area terbuka, sehingga siapa pun dapat memandangnya bahkan dari ketinggian saat berada di pesawat 🙂

Ane baru kesampaian memperhatikannya dari jarak dekat sekali saat mereka berbunga dengan lebatnya, di ladang yang ga jauh dari rumah, hanya beberapa langkah berjalan kaki.

Ladang tanaman ini sangat luas sehingga tak jemu-jemu memandang keindahannya. Dari jauh aja cantik, apalagi saat didekati ya 🙂

Tapi anehnya, ane tidak pernah menjumpai pemiliknya, atau orang-orang yang bekerja di ladang ini, seperti menyiram atau memupuk atau  mengecek tanaman ini sehat apa tidak atau minimal mencabut tanaman liar di sekitarnya yang tumbuh dan beranak pinak tanpa diundang, seperti rapsberry dengan buah-buahnya yang merah menggoda😊

Ane awalnya mengira tanaman dengan bunga-bunga kuningnya yang mentereng ini ditanam untuk diambil bunganya sebagai pewarna, seperti yang suami bilang. Atau daunnya yang segar hijau menggoda sebagai sayuran 😊

Belakangan ane tahu kalo mereka adalah raps atau reps atau rapeseed, tanaman rapa yang ditanam untuk diambil minyaknya dari pemerasan bijinya. Rapeseed menurut literatur adalah oilseed rape yang berasal dari spesies Brassica napus, yang merupakan persilangan Brassica rapa dan Brassica oleraceae. Rapeseed bisa juga berarti tanaman rapa dari Brassica rapa, yang salah satu kultivarnya merupakan tanaman yang juga diambil minyaknya dari pemerasan bijinya 😊

Ladang berbunga kuning yang biasanya hadir di akhir segala musim kecuali musim dingin ini sering dianggap stok raps. Tetapi ternyata ga melulu raps lho.. Selama beberapa periode ini hampir selalu juga ada sawi kuning yang merupakan bagian dari sayuran silangan, yang dibudidayakan di Eropa tengah untuk pupuk hijau.

Nah, sawi kuning yang kadangkala disebut juga raps ini berasal dari genus Mustard atau Sinapis, sama-sama diambil minyaknya juga dari pemerasan bijinya

Mereka tumbuh subur. Yang merupakan ciri khasnya yang membuat pemandangan Austria semakin berwarna adalah bunga-bunga cantiknya yang kuning mentereng. Seperti yang dapat ane amati dengan jarak dekat sekali di area tempat kediaman ane

Ane sangat menikmati pemandangannya, dengan bunga-bunganya yang ga lekang dimakan waktu, maksud ane tetap eksis dan mekar cantik sampai berbulan-bulan 😊 Nah, ini juga yang sempat bikin ane penasaran, kalo diambil bunganya seperti yang suami bilang, kok sampai gini hari belum dipanen juga ma tuannya ya? 😊

Belakangan-lagi- ane tahu kalo bunga-bunga ini dibiarkan hingga menghasilkan biji dan akhirnya bunga-bunga yang cantik ini pun tamat riwayat. Selanjutnya biji-biji yang berada di polongnya ini dipanen, kemudian diperas deh untuk diambil minyaknya

Lalu apakah tanaman ini dibudidayakan hanya untuk diambil bijinya saja? Apakah bagian-bagian tanaman lainnya juga dapat dimanfaatkan?

Wah.. semakin menarik saja tanaman yang satu ini ya pemirsa.. Yuk biar tuntas rasa penasaran, kita eksplor sama-sama tanaman raps ini 😊 Dimulai dari pengertian raps atau rapeseed atau rapa terlebih dahulu ya..

Rapeseed adalah sebutan dalam bahasa Inggris bagi beberapa kelompok tumbuhan genus atau marga Brassica yang dibudidayakan untuk diambil minyak dari bijinya. Biasanya yang dimaksud adalah rapa (Brassica napus kelompok Oleifera) yang dalam literatur ilmiah disebut oilseed rape atau Swede rape. Namun, rapeseed juga digunakan bagi tumbuhan penghasil minyak dari spesies Brassica rapa (dikenal sebagai turnip rape), Brassica juncea (Indian mustard atau brown mustard), Brassica carinata (Abyssinian mustard) serta Sinapis alba (yellow mustard atau Senf dalam bahasa Jerman)

Sekarang yuk terlebih dahulu kita berkenalan dengan raps dari kelompok tumbuhan genus Brassica dari spesies yang memiliki nama binomial Brassica napus ini. Berikut data pribadinya

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae
Disvisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Capparales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : B. napus
Nama binomial :
Brassica napus
L

Brassica napus L adalah spesies dari keluarga Brassicaceae atau suku kubis-kubisan. Brassica napus adalah tanaman genus Brassica dimana salah satu kelompok atau kultivarnya adalah tumbuhan penghasil minyak penting dunia, yaitu rapa.

Brassica napus atau B. napus merupakan hasil persilangan alami antara Brassica rapa dan Brassica oleracea. Di alam tidak pernah ditemukan Brassica napus yang tumbuh liar di tempat yang dianggap menjadi pusat keragamanannya (daerah Laut Tengah bagian timur)

Brassica rapa sudah pernah ane ulas pada edisi sebelumnya. Brassica rapa adalah tanaman berbunga dari keluarga kubis atau Brassicaceae juga, dengan sekitar 7 varietas di antaranya sawi hijau, pokcoy, turnip dan lain-lain. Ini juga disebut rapa ya.. yang mana salah satu varietasnya yaitu turnip, yang diambil minyaknya dari pemerasan biji 😊

Ok lanjut lagi

Brassica napus merupakan tumbuhan semak dwimusim (biennial) atau semusim (annual) dengan batang yang agak berkayu. Tipe dwimusim dikenal kalangan pertanian sebagai tipe musim dingin (winter tipe) sementara yang semusim dikenal sebagai tipe musim panas (summer type) atau musim semi (spring type). Hasil persilangan kedua tipe itu menghasilkan separuh tipe musim dingin (semi winter type) yang sesuai dnegan daerah subtropika

Sekarang kita lihat yuk deskripsi rapa ini, mulai dari tinggi tanamannya, akar hingga bunganya

Brassica napus/B. napus dapat mencapai ketinggian hingga 2,5 meter. Wow.. lumayan tinggi juga untuk sayuran keluarga kubis ya 😊 Dengan ketinggiannya ini, rapa membentuk cabang yang banyak. Tumbuhan ini dikenal sangat elastis terhadap ruang. Jika tumbuh sendirian, ia akan membentuk banyak cabang, tetapi dalam penanaman rapat, jumlah cabangnya berkurang.

Akar tumbuhan ini memiliki akar tunggang yang besar dan dalam (mencapai satu meter bahkan lebih, tergantung keadaan tanah). Beberapa kultivar (Kelompok Napobrasica) memiliki akar tunggang yang membesar dan menjadi tempat penyimpanan cadangan energi (umbi). Di bagian dekat permukaan tumbuhan banyak cabang akar yang meluas

Daun basal berdiri di bagian bawah batang terdiri dari tangkai daun yang panjangnya mencapai 15 cm dan helai daun yang tumbuh antara 5-25 cm (jarang hingga 40 cm) dan antara 2-7 cm (jarang hingga 10 cm). Bentuknya dalam garis bulat telur, bulat panjang ke lanset, lyre dan kadang-kadang tidak terbagi. Penutup ujungnya bulat telur dan bergerigi, bergelombang atau keseluruhan. Per sisi pelepah adalah satu hingga 6 lobus lateral, jauh lebih kecil dari lobus ujung, kadang-kadang hilang dan juga bergerigi di tepi, bergelombang atau keseluruhan. Daun yang terdiri di bagian atas batang tidak terganggu dengan bilah daun yang lanset, bulat telur atau lonjong dengan panjang hingga 8 cm dan lebar hingga 3,5 cm

Bunga lengkap dan sempurna. Mahkota bunga berjumlah empat (karena termasuk suku Cruciferae, nama lama yang berarti pembawa palang atau cross bearer), berwarna kuning cerah, beberapa agak mendekati jingga. Terdapat mutan dengan mahkota berwarna putih/kuning pucat. Bunga dengan palang ini merupakan ciri khas bunga keluarga kubis genus Brassica spesies rapa juga 😊

Jumlah benang sari 6 dalam 2 lingkaran. Putik tunggal dengan satu karpela yang terbelah dua oleh suatu sekat. Bunga yang dibuahi akan menghasilkan buah mirip polong yang disebut siliqua. Mulai dari bunga mekar hingga bijinya siap panen memerlukan waktu lebih kurang 2 bulan. Dalam lingkungan yang sesuai satu siliqua dapat memiliki biji antara 20 dan 30 butir. Biji kecil, non endospermik, dengan diameter sekitar 1 mm dibalut cangkang berwarna hitam (terdapat mutan yang berwarna kuning). Tipe perkecambahan adalah epigeal

Kemudian kita lihat kelompok atau kultivarnya ya..

Sebagai tumbuhan budidaya, B. napus dibagi menjadi 3 kelompok budidaya
B. napus kelompok Napobrassica
B. napus kelompok Napus, pakan ternak
B. napus kelompok Oleifera, rapa yang bijinya dperas untuk diambil minyaknya

Bagaimana sejarahnya rapa ini diambil minyaknya hingga didapatkan kultivar yang minyaknya sesuai dengan selera konsumen, yuk pemirsa kita simak bersama-sama 😊

B. napus relatif baru sebagai tumbuhan budidaya. Tanaman ini dikenal manfaatnya dan secara sistematis ditanam pada saat Abad Pertengahan di Eropa untuk diambil minyaknya sebagai bahan bakar untuk lampu. Minyak rapa tidak baik dimakan karena mengandung asam erukat yang tinggi, sekitar 50% yang dapat mengganggu fungsi jantung. Sifat ini sama dengan yang dihasilkan minyak rapeseed. Kultivar rapa dengan kualitas minyak demikian dikenal sebagai HEAR (high erucic acid rapeseed). Namun demikian, minyak rapa juga dikonsumsi pada masa perang, di saat sulit mendapatkan lemak hewani. Setelah Revolusi Industri, minyak rapa mulai digunakan sebagai pelumas.

Minyak rapa telah lama digunakan oleh penghuni Asia Barat, Asia Tengah dan Eropa sebagai minyak untuk lampu. Pada kondisi sulit, minyak ini dipakai pula untuk memasak sebagai pengganti minyak hewani. Hingga berakhirnya Perang Dunia II, minyak rapeseed sangat terbatas pemanfaatannnya. Kenapa? Ada 2 penyebab utama, yaitu kandungan asam erukat dan glukosianat yang tinggi. Asam erukat selalu menyertai senyawa penyebab rasa pahit pada minyak, sedangkan glukosianat menyebabkan bau amis dan juga memiliki bau yang menyengat (seperti mustard). Asam erukat yang tinggi tidak baik untuk kesehatan karena dapat mengganggu fungsi jantung

Makanya akhirnya dibuatlah kultivar yang paling tidak kandungan bahan ini dapat diturunkan hingga tingkat aman dan nyaman 😊Pada akhir tahun 1960-an pemulia di Kanada menemukan mutan rapa dari ras lokal Bronowsi asal Polandia yang menghasilkan kadar asam erukat sangat rendah, bahkan praktis 0% asam erukat. Sejak saat itu penanaman Brassica napus mulai meluas, sejalan dengan mulai dirilisnya berbagai kultivar B. napus dan B. rapa yang rendah erukat, LEAR (low erucic acid rapeseed).

Usaha untuk menurunkan kandungan glukosianant agak lamban karena senyawa ini lebih bervariasi (terdapat banyak jenis glukosianant). Hingga akhirnya dihasilkan kultivar-kultivar dengan kandungan yang dapat ditoleransi kensumen.  Wow.. Kultivar-kultivar ini memiliki kadar asam erukat dan glukosinolat yang rendah hingga rasa pahit pada minyak hilang dan bungkil rapa yang kaya protein dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Sejak saat itu rapa/kanola menjadi tanaman sumber minyak yang sangat disukai karena mengandung asam lemak tak jenuh dalam kadar yang tinggi

Produksi biji rapa dari tahun ke tahun meningkat, apalagi setelah dirilisnya rapa varietas hibrida, yang mampu meningkatkan hasil lebih dari 20%. Saat ini sebgaian besar penanaman rapa di Tiongkok, Kanada, Amerika Serikat dan Jerman sebagai penghasil utama rapa dunia, didominasi varietas ini

Bagaimana cara mendapatkan minyak dari tanaman ini? Ada banyak cara, antara lain melalui ekstraksi, mekanik dan pelarutan

Ekstraksi

Minyak rapa terutama dihasilkan dari pemerasan biji tumbuhan penghasilnya. Selain pemerasan yang bersifat mekanik (cold-pressed), dikenal pula ekstraksi secara pelarutan, melalui ekstrak enzimatik dan melalui CO2 bertekanan tinggi

Cara mekanik

Pemerasan biji merupakan cara paling sederhana, relatif cepat dan rendah investasi. Biji dimasukkan dalam wadah, lalu ditekan dengan suatu alat pengepres. Terdapat beberapa metode. Kelemahan cara ini adalah tingginya kebutuhan energi dan cepat rusaknya alat. Kualitas minyak yang dihasikan rendah. Cara mekanik menghasilkan ampas (bungkil) yang tinggi kandungan proteinnya. Bungkil ini dapat dipakai sebagai tambahan pakan bagi ternak

Cara pelarutan

Cara pelarutan melibatkan n-heksana sebagai pelarut bagi biji yang sudah dipres terlebih dahulu. Minyak yang terlarut kemudian dipisahkan melalui pemanasan tak langsung atau injeksi uap. Heksana yang dipisahkan dapat dipakai kembali. Dengan demikian, cara ini merupakan cara yang paling efisien

Tadi dah disinggung mengenai rapa yang kadangkala disamakan dengan kanola. Nah, sekarang kita lihat yuk kanola itu apa sih

Kanola

Kanola adalah sebutan bagi sekelompok kultivar rapa (B. napus kelompok Oleifera) yang dipatenkan. Jadi kanola itu ya rapa juga ya.. hanya dipatenkan dan memiliki keunggulan tersendiri.

Yuk lanjut..

Kanola umumnya diolah untuk menghasilkan minyak rapa berkadar asam erukat rendah dan pakan berkadar glukosinolat rendah. Minyak kanola juga dikenal dengan nama minyak LEAR (Low Erucic Acid Rapeseed) atau 00-quality (dibaca double low atau double-0-quality)

Kanola pada awalnya dikembangkan di Kanada oleh Keith Downey dan Baldur Stefansson pada tahun 1970-an. Nama aslinya canola, berasal dari akronim Canadian oil, low acid yang diperkenalkan pada tahun 1978. Nama ini dipakai karena adanya asosiasi negatif terhadap kata rape (perkosaan) di Amerika Utara, sekaligus membedakannya dengan minyak rapa biasa waktu itu yang memiliki kadar asam erukat yang lebih tinggi

Meskipun merupakan tanaman unggulan dan paten, akan tetapi kanola yang merupakan tanaman yang pertama kali dihasilkan dengan rekayasa genetika juga memiliki kekurangan karena ga lepas dari protes penentang tanaman transgenik

Alasannya masuk akal. Kanola yang menjadi sasaran kritik penentang tanaman transgenik karena sebagian besar kultivar yang ditanam di Amerika merupakan hasil rekayasa genetika ini memasukkan gen toleran herbisida. Kritik terutama diarahkan pada kemungkinan munculnya gulma super karena rapa merupakan tanaman menyerbuk silang yang memiliki kekerabatan dengan beberapa gulma pertanian penting. Apabila serbuk berhasil membuahi suatu gulma dan menghasilkan biji dan tumbuhan yang fertil, akan muncul gulma yang toleran terhadap herbisida. Hal ini membahayakan keseimbangan lingkungan

Nah, itulah beberapa tanaman raps yang diambil minyaknya dari pemerasan bijinya.

Sekarang bagaimana dengan tempat tumbuh rapa? Apakah mereka pilah pilih tempat tumbuh? Yuk kita simak lokasi tempat tumbuh rapa ini hingga penggunaannya

Lokasi

Tumbuhan rapa menyukai tanah berlempung. Karena memiliki kemiripan kecocokan tanah, rapa menjadi tanaman penyelia bagi jelai dan gandum. Makanya di kebun tetangga, setelah panen gandum atau jagung, lanjut menanam rapa ini 😊

Tumbuhan rapa membutuhkan tanah yang dalam, yang memungkinkan pengembangan akar tanpa hambatan di bawah cakrawala pemrosesan. Tanah lempung dalam dengan nilai pH sekitar 6,5 sangat cocok untuk tumbuh. Lokasi yang tidak cocok untuk rapeseed adalah tanah yang sangat liar dengan kecenderungan kuat terhadap genangan air karena pembatasan dalam pengolahan tanah, serta tanah yang sangat ringan atau dangkal dimana periode kering mengurangi hasil. Di tanah berawa dengan embun beku yang terlambat dapat merusak bunga, menghancurkan batang tanaman atau bahkan dalam musim dingin, dari saham dengan total kerugian

Rapeseed memiliki sifat tahan beku terbatas hingga -15°C hingga -20°C dengan tanah yang bebas salju. Jika struktur tanah berubah akibat embun beku (beku), akar juga bisa dicabut. Suhu tengah hari yang hangat ketika tanaman mulai bernafas menjelang akhir musim dingin dapat menyebabkan dehidrasi karena akar tidak dapat menyerap air yang cukup ketika tanah masih beku

Penanaman untuk tipe musim dingin dimulai pertengahan Agustus hingga paling lambat pertengahan September
Untuk tipe musim panas dilakukan pada akhir bulan Maret hingga April, tergantung kondisi cuaca dan topografi

Budidaya

Di Eropa, hampir secara eksklusif varietas 00 dibudidayakan sebagai rapa musim dingin. Budidaya sebagai msuim panas telah kehilangan arti penting (372.000 hektar pada tahun 2007). Hampir 60% wilayah rapa musim panas Uni Eropa berada di negara-negara Baltik. Di Jerman, budidaya rapa msuim panas telah menurun hampir 90% menjadi 12.800 hektar sejak pertengahan 1990-an

Panen

Rapeseed dipanen segera setelah biji-bijian berubah menjadi hitam dan berdesir di polong ketika digoncang.
Nah, itu dia sebabnya kenapa tanaman rapa yang kita lihat sejauh mata memandang berwarna kuning adanya ga dipanen-panen. Ternyata menunggu hingga bunga-bunganya menghasilkan biji dan berbunyi saat diguncang ya 😊

Produksi minyak

Sejak 1990-an, rapeseed setelah kedelai adalah biji minyak terbesar kedua di dunia di pasar dunia. Pada tahun 2014, menurut FAO, 25,9 juta ton minyak rapa diproduksi di seluruh dunia

Penggunaan

Kurang lebih dua pertiga produksi minyak rapa digunakan sebagai bahan pangan. Minyak yang dihasilkan kultivar masa kini mengandung hingga 65% asam lemak tak jenuh berganda (asam linoleat dan asam alfa-linolenat) dan digunakan untuk menggoreng, campuran sayur (minyak sayur) dan pembuatan margarin. Dalam komposisi ini minyak rapa merupakan salah satu minyak pangan dengan nilai gizi terbaik

Minyak rapa juga digunakan sebagai bahan baku biodiesel akibat naiknya minyak bumi dan sifatnya yang terbaharukan dan teruraikan.

Untuk kepentingan energi dan pelumas, minyak HEAR (mengandung asam erukat tinggi) lebih disukai karena rantai asam erukat lebih panjang dan stabil pada pemanasan. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah petani lebih menyukai LEAR sehingga terjadi kompetisi terhadap penggunaannya sebagai tanaman. Harga minyak rapa sekarang meningkat akibat pemanfaatan sebagai bahan bakar

Penggunaan lain minyak rapa adalah sebagai campuran dalam oli atau pelumas, lak, cat, lilin, farmasetika, emulgator, campuran plastik, tensida dan sabun

Demikianlah beberapa penggunaan minyak rapa ini yang ga hanya untuk pangan tapi juga untuk industri. Kemudian apakah tanaman rapa hanya digunakan untuk diambil minyaknya saja? Ternyata bagian lain dari tanaman rapa pun dapat dimanfaatkan lho pemirsa

Bagian lain dari tumbuhan ini pun yang dapat dimanfaatkan adalah seperti bunga, daun, batang rapa hingga jerami sehabis panennya. Wow..

Ternyata bunga-bunganya yang menarik perhatian ane selama ini dapat dimanfaatkan juga ya.. seperti apa itu.. Yuk pemirsa kita cek bersama-sama 😊

Bidang rapa sangat penting untuk peternakan lebah. Antara lain, bunga tanaman ini adalah salah satu sumber nektar yang paling penting dan produktif untuk lebah madu di Jerman. Sebuah rapa menghasilkan nektar dalam 24 jam dengan kadar gula total 0,4 hingga 2,1 mg. Satu hektar rapa dapat menghasilkan panen madu hingga 494 kg di musim berbunga. Karena budidaya yang luas, rapeseed manisan halus juga mudah dipanen sebagai madu murni

 

 

Daun dan batang rapa dari beberapa varietas dapat dimakan dan digunakan terutama dalam masakan Asia dan Afrika sebagai sayuran

Jerami yang terakumulasi selama panen biasanya tetap berada di ladang sebagai pemasok humus dan nutrisi, tetapi juga untuk keperluan energi

Wow.. seru ya.. ternyata tanaman rapa banyak sekali manfaatnya untuk umat manusia

Demikianlah pemirsa edisi kali ini mengenai raps, tanaman rapa yang kaya manfaat, yang terutama diambil minyaknya dari pemerasan biji, yang bunga-bunga kuning menterengnya sangat cantik menambah indah pemandangan musim gugur di Austria, juga di musim-musim lainnya seperti musim panas.

Sampai jumpa lagi

Schreibe einen Kommentar