Tanaman anggur kita di Austria di musim semi dan manfaat daunnya untuk kuliner dan kesehatan

Tanaman anggur kita semata wayang selalu memberi kejutan dan lagi-lagi di musim semi yang juga penuh kejutan, musim yang menyenangkan semua orang, dengan suhu yang tidak terlalu dingin tidak terlalu panas, angin semilir sepoi-sepoi manja ditambah bunga bermekaran dimana-mana yang berganti berbunga setiap saat, klop deh 😊

Rasanya baru kemarin sore tanaman anggur ditebang, hanya menyisakan sedikit batangnya karena ga ada cangkul untuk menyangkulnya sampai ke akar-akarnya. Ane kira dah tamat riwayatnya. 😊Maklum ya ditebang karena tumbuhnya dah kemana-mana, dari merambat ke tanah hingga ke dinding rumah. Penyangganya terlalu mini untuk menopang tanaman anggur kita. Heran juga kenapa tumbuh subur begitu, padahal ga diperlakukan istimewa lho. Disiram aja ga pernah, apalagi dikasih pupuk. Memang dah rezeki kita dari Allah dianugrahi tanaman yang ga cerewat tumbuh ya.. alhamdulillah 😊

Nah, sekarang ini di musim semi mereka tumbuh lagi sejadi-jadinya, mengulang cerita lama setahun silam. Bedanya, tahun silam bukan karena ditebang, melainkan kering kerontang dan terhambat berbuahnya karena bersamaan dengan memasuki musim dingin, saat dimana tanaman biasanya mengalami mati suri, tiada aktivitas untuk menghemat energi agar dapat melanjutkan hidup di musim berikutnya 😊

Setahun silam, tanaman anggur kita yang dah kering kerontang perlahan tapi pasti bersemi kembali, bangkit dari tidur panjangnya dan memulai aktivitas. Pucuk-pucuk daunnya mulai bermunculan, dengan sulur-sulurnya lagi dan lagi sehingga menghasilkan bulir-bulir yang halus seperti pasir hingga besar seuukuran kelereng.

Belum puas dengan pertumbuhannya, tanaman anggur kita melanjutkan aktivitasnya dengan berbuah lebat bergerombol hingga akhirnya berwarna ungu biru kehitaman. Cantik banget pemandangannya😊 Wah.. senangnya itu tiada terkira. Apalagi saat dipanen ya. Saking sayangnya, ane meminta suami memetik buah-buahnya dengan menggunakan gunting mungil agar tidak mengganggu kecantikannya.

Buahnya yang banyak ini rasanya asem-asem manis. Enaknya dibikin jus atau kalo mau dirujak seperti kebiasaan orang Indonesia juga bisa, pake bumbu cabe, garam dan gula yang digerus kasar 🙂

Nah kembali lagi ke tanaman anggur.  Di musim semi kali ini tanaman anggur kita tumbuh dan bersemi kembali. Bedanya saat ini, tanaman anggur kita memulai dari nol, ga hanya pucuk-pucuk daunnya yang mulai tumbuh tapi juga meninggikan tubuhnya yang dibabat abis usai panen kemarin😊 Dan MasyaAllah yang membikin hati terpana sekaligus bahagia, tanaman anggur kita juga berbuah. Suami ane ga kalah supraisnya, padahal suami seharusnya dah biasa dengan kejadian di musim semi ini ya karena emang tinggal di negara 4 musim, kalo ane kan harap dimaklumi 😊

Aneh tapi nyata, masih semuda itu kok dah berbuah aja ya.. Ibarat gadis abegeh nih, harusnya masih sekolah namun dah menikah aja 😊 Iya, seharusnya besarkan badan dulu ya, tumbuh tinggi dan kokoh dengan daun-daunnya yang lebat baru siap berbuah. Tapi ga ada yang ga mungkin ya.. Lha contohnya tanaman anggur kita.

Lagi-lagi kita bersyukur atas anugrah ini. Kemungkinan ini terjadi karena pada dasarnya tanaman anggur kita dah tua, yang tumbuh dari sisa tanaman sebelumnya dan memang dah siap untuk berbuah. Tapi ane ga tau apakah berlaku juga untuk tanaman yang lain ya. Apalagi di Indonesia, misalkan kita menebang pohon jambu air sehingga tersisa hanya batangnya yang tingginya ga nyampe 10 cm 😊 Kemudian tumbuh dari sisa batangnya itu pucuk-pucuk daun dan ranting halus. Ga hanya itu, beranak pinak juga di sekitar sisa batangnya, bukan di sisa batangnya

Setiap keluar rumah, ane menyempatkan diri melihat tanaman anggur kita yang tumbuh subur ini. Ga lupa ane selalu memanggil suami dan sama-sama kita melihat tanaman anggur yang telah mewarnai hari-hari kita semakin ceria dan bahagia aja 😊 Ane juga mengingatkan suami agar tanaman buah berupa perdu merambat ini diberi penyangga. Dan sepertinya memang dah mulai butuh penyangga secepatnya sebelum mereka beranak pinak lagi, merambat tak terkendali hingga ke tanah bahkan ke dinding rumah seperti tahun kemarin 😊

Tanaman keluarga Vitaceae ini memang cantik dipandang, dengan daun-daun mudanya yang bermunculan dan beberapa mekar lebar berdesak-desakan. Daun-daunnya masih muda segar dan ranum sangat memikat hati. Ada juga kepikiran kalo disayur enak kali ya..

Berdasarkan info teman ane di dunia maya yang bilang kalo daun anggur bisa dibikin sayuran, antara lain diomelet atau dimakan mentah begitu aja (dilalap), mulailah ane tanya mbah google. Dan ternyata memang benar daun anggur bisa dibikin sayuran lho. Bisa dilalap, disalad bahkan disop. Wow.. menyenangkan sekali ya.. Alhamdulillah

Kalo ane mau praktisnya, daun anggur ini dilalap aja. Dicuci sekilas dengan air biasa yang mengalir kemudian dicelor atau dicelupin air panas sebentar biar daunnya ga layu tetap segar. Rasanya ga mengecewakan, segar enak dan berasa sedikit asem. Semakin enak dan menikmati karena daun-daun mudanya juga beraroma menyenangkan, seperti aroma buah anggur 😊

Aaa.. makasih ya mbak sayang atas infonya 🙂

Oh ternyata lagi, daunnya ga hanya untuk disayur lho.. untuk pembungkus makanan juga seperti nasi dengan isian daging giling yang dibumbu. Daunnya sekalian bisa dimakan. Daun pembungkusnya dipakai yang ga terlalu muda seperti yang ane ambil untuk lalapan, tetapi tidak juga terlalu tua.

Selain untuk kuliner, daun anggur seperti buahnya yang banyak bermanfaat untuk kesehatan tubuh, daun anggur juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Kandungan nutrisinya yang super seperti vitamin A, vitamin B dan vitamin C, karbohidrat, kalsium, zat besi dan lain-lain turut menunjang manfaatnya untuk tubuh.

Manfaat daun anggur antara lain untuk menjaga kesehatan kulit, pencernaan, mulut dan tulang. Wow.. mantap ya  pemirsa. MasyaAllah alhamdulillah

Nah demikianlah pemirsa edisi ane kali ini.  Semoga bermanfaat bagi kita semua ya..

Sampai jumpa di edisi selanjutnya 😊

Schreibe einen Kommentar