Tentunya kita semua mengenal benda yang satu ini ya pemirsa.. Garam, benda halus terkadang kasar seperti butiran pasir berwarna putih ini populer sebagai bumbu masakan bercita rasa asin. Saking populernya, sering kita mendengar apalah arti masakan tanpa garam.. hambar terasa masakan tanpa dirinya 🙂
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (katon) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Salah satu contoh garam adalah natrium klorida, yang merupakan bahan utama garam yang dikenal awam sebagai garam dapur
Ada banyak macam garam, ada garam basa, garam asam hingga garam netral. Larutan garam dalam air seperti natrium klorida dalam air merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh mahluk hidup juga mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Akan tetapi karena cairan dalam benda ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka setelah airnya diuapkan tidak akan membentuk garam
Bagaimana mencirikan garam ini? Secara umum cukup mudah. Garam dapat dicirikan dari warna, rasa dan bau
Garam dapat berwarna cerah dan transparan (contohnya natrium klorida), buram dan kadang berwarna metalik dan berkilau (besi disulfida). Jadi tak identik dengan warna putih saja ya seperti yang selama ini kita ketahui seperti garam dapur. Contohnya lagi adalah kuning (natrium kromat), jingga (kalium kromat), ungu (kalium permanganat), hijau (nikel klorida heksahidrat), hitam (mangan dioksida) dan lain-lain
Untuk rasa, umumnya yang kita ketahui adalah asin yaitu garam dapur, tetapi ada juga yang manis (timbal (II) asetat), asam (kalium bitartrat), pahit, gurih hingga beracun
Bau dari garam tergantung darimana dia berasal, ada yang stabil dan tidak berbau yaitu garam kuat, lebih berbau yaitu garam lemah contohnya cuka dan amonia
Nah, di artikel kali ini kita bahas garam yang berbasis natrum klorida ya.. yaitu garam yang biasa dikonsumsi manusia
Garam merupakan salah satu bumbu dapur yang penting membuat makanan hambar menjadi terasa lezat. Molekul yang dilepaskannya akan menghasilkan aroma yang membuat makanan menjadi lebih nikmat.
Garam yang umumnya kita kenal selama ini adalah garam dapur dengan bahan baku utama yaitu natrium klorida. Garam ini biasa digunakan untuk memasak, sebagai bumbu atau penyedap masakan hingga sebagai pengawet makanan seperti ikan asin 🙂
Umumnya garam dapur mengandung yodium. Tapi tidak semua seperti garam dapur, tidak semua garam benar-benar mengandung yodium atau mengandung yodium tapi dalam jumlah yang tidak sesuai
Apa itu garam yang mengandung yodium atau garam beryodium? Garam beryodium adalah garam yang sudah difortifikasi atau ditambahkan mineral yodium, yang berfungsi untuk membantu tubuh memproduksi hormon tiroid, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur proses metabolisme tubuh dan berbagai fungsi organ di dalam tubuh
Nah apakah di dunia ini untuk keperluan memasak hanya garam dapur yang digunakan? Apakah ada garam lainnya? Ternyata tidak terbatas hanya garam dapur saja ya pemirsa. Ada beragam garam mulai dari asalnya, bentuk, warna, kandungan hingga penggunaan dan kegunaanya yang berbeda-beda
Yuk pemirsa kita cek bersama
Asal
Pada umumnya garam berasal dari laut. Garam ini banyak dijumpai di negara-negara yang memilki lautan seperti negeri kita tercinta Indonesia Raya. Bagaimana dengan negara-negara yang tidak memiliki lautan? Seperti contohnya negeri musik tempatku bermukim yaitu Austria.
Di negeri ini, garam dihasilkan dari area pegunungan lho.. Area yang terkenal dengan penghasil garamnya adalah Salzkammergut. Di area ini, ada suatu desa yang menjadikannya kaya raya di abad yang lampau dari hasil garam yaitu Hallstatt.
Harganya di pasaran juga murah meriah, mulai dari o,29 Euro atau 29 sen, kalau dirupiahkan hanya berkisar Rp.4700 saja stengah kilonya. Keren kan.. Dan yang pasti sehat serta beryodium ya 🙂
Selain itu garam Himalaya adalah contoh garam yang dihasilkan dari pegunungan. Garam asal Pakistan ini terkenal seantero jagad karena warnanya yang perempuan banget, pink alias merah muda
Nah itu dia asal garam. Dari asalnya ini, didapatlah berjenis-jenis garam, mulai garam dapur, garam kasar hingga garam meja
Jenis-jenis garam
Garam dapur
Garam ini adalah garam yang umum kita kenal. Garam ini dibuat melalui proses yang sederhana dari penguapan sehingga dianggap sebagai garam paling alamiah dengan tekstur yang kasar. Biasanya garam dapur sudah diberi tambahan yodium. Digunakan sebagai bumbu dapur juga untuk menambah rasa asin pada makanan matang
Garam laut
Dibuat melalui proses evaporasi air asin. Jadi berasal dari air laut yang diuapkan. Garam laut biasanya tidak dimurnikan dan lebih kasar. Kandungannya lebih kompleks daripada garam dapur biasa sehingga lebih kaya rasa. Selain itu garam laut mengandung beberapa mineral seperti zink, kalium dan zat besi sehingga rasa garam ini lebih kompleks
Garam meja
Garam meja merupakan sumber utama yodium.
Garam ini dipanen dari endapan garam yang berada di bawah tanah. Garam meja merupakan hasil tambang yang diproses secara rumit. Garam meja adalah garam industri yang melalui proses penyulingan menjadi 99% natrium klorida.
Bentuknya sangat halus dan diolah agar tidak mudah menggumpal. Sifatnya mudah larut dan kaya akan yodium. Garam meja dikatakan kaya akan kandungan yodium karena sebagian besar diberi tambahan yodium untuk mencegah kekurangan yodium
Garam ini juga paling banyak digunakan dalam rumah tangga sebagai bumbu masakan.
Garam Kosher
Garam Kosher adalah butiran kasar yang terbuat dari kristal-kristal garam. Garam ini tidak mengandung yodium di dalamnya sehingga rasanya lebih ringan. Garam kosher juga biasa ada dalam rumah tangga. Ukurannya besar-besar dan kasar. Karena butirannya yang besar, maka garam ini cocok untuk membumbui daging yang tentunya akan memberi rasa lebih wah pada masakan.
Meski ukurannya besar, rasanya cepat menyebar dan mudah larut dalam makanan. Di pasaran, garam kosher ada yang sudah diberi tambahan yodium dan ada juga yang tidak. Jadi pastikan labelnya untuk mengetahui kandungannya ya
Garam Hawaiian
Garam ini memiliki 3 warna merah, putih dan hitam. Cocok digunakan untuk masakan seafood/laut dan daging
Garam asap
Namanya juga garam asap ya.. pastinya garam ini mengalami pengasapan. Ya benar.. garam ini memiliki rasa yang lebih intens, tergantung dari durasi pengasapan. Biasanya digunakan untuk menambah rasa asin pada daging dan sayuran
Epsom
Pernah dengar garam Epson?
Garam ini biasanya dgunakan untuk membersihkan penyumbatan di dalam usus besar. Pembuatan mie dan tahu biasanya memasukkan bahan garam ini
Garam Celtic
Garam ini dipanen dari kolam pasang surut di laut Celtic di lepas pantai Prancis. Warna garam ini khas abu-abu dan sedikit lembab. Air laut di wilayah ini dikenal kaya akan mineral, meskipun memiliki kandungan natrium yng lebih rendah dariapada garam kebanyakan.
Garam ini cocok digunakan untuk memasak ikan dan daging
Crystalline Sea Salz
Garam ini berasal dari pesisir Portugal dan California dengan tekstur yang berbeda-beda. Ada yang bertekstur halus ada yang kasar. Ukurannya juga tidak teratur, tergantung dari seberapa cepat garam ini larut. Warna garam ini disesuaikan dengan kandungan mineralnya.
Garam ini sangat cocok ditaburkan pada salad dan filet ikan salmon
Garam Himalaya
Disebut garam Himalaya karena berasal dari pegunungan Himalaya yang terletak di antara Pakistan, India, China, Bhutan dan Nepal
Garam ini dipanen dari pegunungan di Pakistan dekat Himalaya. Warna merah muda diperkirakan berasal dari kandungan di dalamnya
Kala mamak
Berasal dari garam Himalaya yang telah disimpan sebelumnya pada toples yang dicampur dengan arang, rempah, biji dan kulit kayu. Kemudian dipanaskan sebelum disimpan. Proses tersebut memberi warna garam hitam kemerah-merahan.
Garam ini biasanya digunakan oleh vegetarian
Nah itu dia beberapa jenis garam yang patut kita ketahui.
Penggunaan yodium pada garam
Pada umumnya garam laut dan garam dapur yang berasal dari laut nengandung yodium
Garam dapur berasal dari air asin laut yang mengalami penguapan dan menjadi berbentuk kristal-kristal garam. Setelah itu kristal garam akan mengalami pemurnian untuk menyingkirkan mineral-mineral lainnya selain natrium klorida yang merupakan zat utama dalam garam
Garam laut biasa yang sudah melalui berbagai proses sehingga kandungan mineral di dalamnya ikut hilang ini hanya mengandung natrium klorida dan yodium tambahan
Umumnya garam dapur beryodium bertujuan untuk mencegah kekurangan yodium. Kekurangan zat ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan serta gangguan metabolisme tubuh
Nah yang perlu diperhatikan adalah asupan garam, jangan sampai berlebih. Jangan pula karena takut penyakit tidak mengkonsumsi garam ya..
Batas konsumsi garam
Hal yang perlu diingat adalah perlunya membatasi jumlah garam ynag masuk dalam tubuh setiap harinya. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyarankan konsumsi garam perhari adalah 3,5 sampai dengan 4 gram. Jumlah ini sudah termasuk dengan makanan sehari-hari yang sudah mengandung garam seperti keripik, kentang goreng, sosis dan sejenisnya
Tidak dianjurkan mengkonsumsi garam lebih dari batas 3,5 hingga 4 gram sehari, karena dapat meningkatkan tekanan darah. Sebaliknya asupan garam yang terlalu sedikit juga tidak baik karena dapat menyebabkan tubuh kekurangan natrium
Ga hanya asupan garam ya.. Pastikan kita juga mendapat asupan yodium yang cukup dari makanan lain seperti rumput laut, udang, tuna, produk susu dan telur
Nah itu dia luar dalam mengenai garam. Semoga bermanfaat
Sampai jumpa lagi