Ini kisahku saat aku pertama kali berkenalan dengan tanaman kentang secara tak sengaja di negeri bule Austria, kemudian memeliharanya dengan penuh kasih sayang di pot-pot kembang. Hingga akhirnya mereka berbakti dengan menghasilkan kentang-kentang baru yang cantik 😊
Suatu hari di musim semi saat memeriksa tanah untuk persiapan bercocok tanam di balkon rumah, aku kaget ternyata di lahan yang belum seberapa gembur itu bermunculan tanaman baru yang tak diundang. Banyak sekali sehingga hampir mendominasi lahan di pot-pot yang belum kutanami. Padahal rencanaku lahan-lahan itu akan kutanami baby pohon cabe dan tomat yang telah kusemai dan tinggal di dalam rumah
Tanaman ini seperti tanaman liar hidup tanpa kendali, namun saat kuperhatikan lebih seksama, kok cantik ya.. Daun-daunnya itu lho.. berkerut bak renda gorden emak-emak yang bersusun saling berdampingan dengan formasi sempurna
Aku sama sekali tak mengetahui jati diri tanaman ini. Karena kupikir tanaman liar, sempat awalnya kubiarkan beberapa hari namun akhirnya kubersihkan. Kucabut satu persatu dan masuk dalam kantong plastik untuk kemudian ke tong sampah. Eh tetapi manakala kucabut tanaman ini yang lumayan panjang akarnya untuk kesekian kali, muncullah sesosok yang kukenal baik. Ya.. kulit kentang
Aku jadi paham kini siapa mereka. Padahal sebelum tahu jati dirinya, lumayan menyita waktu saat kubuka dan tanya mbah google, tapi tak didapatkan hasil yang memuaskan. Eh ini sekali cabut ketemu kulitnya, aku langsung paham mereka adalah kentang. MasyaAllah alhamdulillah.
Aku ingat sekarang mereka berasal dari kulit kentang yang kujadikan kompos. Entah berapa banyak yang kutimbun di dalam tanah, berharap mereka menjadi pupuk yang meyuburkan tanaman kelak. Eh malah ga mau jadi pupuk, maunya jadi tanaman beneran. Yo wislah.. selamat datang kentang sayang 😊
Betapa bahagianya aku. Sekali merengkuh dua tiga pulau terlampau. Maksud hati mau bikin kompos, ga hanya kompos yang didapat, melainkan tanaman kentang juga. Dan yang terpenting aku mendapat ilmu baru lagi di dunia bercocok tanam
Ini sesuatu yang membahagiakan bagi emak-emak tropis sepertiku yang tinggal di area laut, seumur hidupnya belum pernah mengenal tanaman kentang, apalagi sampai menanamnya. Meskipun harga kentang termasuk murah dan berlimpah di Austria, menanamnya hingga menghasilkan merupakan sesuatu yang tiada terkira lahir batin. Kalo emak-emak bule sih ini biasa ya.. karena kentang salah satu makanan pokok mereka. Atau emak-emak tropis yang hidup di daerah pegunungan dengan sentra kentangnya
Alhamdulillah ga neko-neko tumbuhnya. Apalagi di musim panas. Cepat juga menghasilkan buahnya alias panen. Kurasa dari tiga bulan saat tanaman kentang ditanam. Mungkin karena areanya mendukung juga ya.. di benua Eropa
Sungguh senangnya hatiku panen tipis-tipis kentang yang awalnya tak masuk dalam daftar yang kutanam di musim panas ini
Nah bagi pemirsa yang ingin mencoba menanam kentang, bolehlah ikuti caraku
Ngomomg-ngomong mengenai kentang, biar lebih afdol, yuk kita simak si karbohidrat sehat ini luar dalam 😊
Kentang adalah tanaman yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan yang disebut ’kentang‘. Umbi kentang merupakan salah satu makanan penting pokok di Eropa. Meski demikian, kentang bukanlah tanaman asli Eropa lho.. Kentang pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan yang merupakan asalnya. Adalah penjelajah Spanyol dan Portugis yang mendatangkannya pertama kali ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini
Kentang salah satu komoditi pangan yang berlimpah di bumi Austria. Ini karena tumbuh kentang yang disapa kartoffeln kalo di Austria ini tidak neko-neko. Harganya pun murah meriah, meski ada juga yang mahal. Tergantung mau jenis yang mana. Tapi menurutku semua kentang sama aja sih, mau yang gembur, mau yang kokoh dan lain sebagainya
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan Planta
Ordo Solanales
Keluarga Solanaceae
Upafamili Solanoideae
Tribus Solaneae
Genus Solanum
Spesies Solanum tuberosum
Linnaeus, 1753
Kentang adalah tanaman dari keluarga Solanaceae, berkerabat dekat dengan cabe, tomat, terong dkk. Kentang meruapakan herba atau tanaman pendek tidak berkayu dari spesies atau jenis Solanum tuberosum
Kentang menyukai iklim yang sejuk. Makanya di belahan bumi Eropa dan negara tempat tinggalku Austria, kentang tumbuh subur makmur 😊 Untuk di negara tropis seperti Indonesia tanah air tercinta, kentang lebih cocok ditanam di dataran tinggi
Kentang memiliki bunga lho. Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Bunganya lumayan besar dengan diameter 3 cm. Warnanya berkisar ungu hingga putih. Tapi selama aku menanam kentang berbulan-bulan, ga pernah aku temui mereka berbunga ria 😊
Sejarah
Menurut sejarah, kentang berasal dari lembah-lembah dataran tinggi di Chili, Peru dan Meksiko. Kentang ini diperkenalkan bangsa Spanyol dari Peru ke Eropa sejak tahun 1565. Kemudian kentang menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia.
Di Indonesia, tumbuhan ini mulai ada sejak tahun 1794, dimulai penanaman di sekitar Cimahi. Kemudian di Priangan dan Gunung Tengger. Kentang sudah dikenal dan dijual di Kedu pada tahun 1812. Sedangkan di Sumatera, kentang dikenal setahun sebelumnya, yakni tahun 1811
Kentang tumbuh di pegunungan dengan ketinggian antara 1000 m dpl hingga 2000 m dpl, pada tanah humus. Tanah bekas letusan gunung berapi yang berstruktur remah lebih disukai
Kandungan nutrisi
Kentang dijadikan makanan pokok di luar negeri karena adanya karbohidrat yang berlimpah dan sangat bernutrisi. Kentang memiliki sejumlah vitamin mulai dari vitamin A, B kompleks, vitamin C hingga asam folat. Terdapat juga serat, protein, karetonoid dan polifenol. Sejumlah mineral juga dijumpai pada kentang seperti zat besi, posfor dan kalium
Wow.. banyak juga kandungan gizinya ya. Tak heran kentang dijadikan salah satu makanan pokok bule dan sumber karbohidrat alami. Begitu juga pemanfaatannya di dunia kuliner dan kesehatan
Nah demikianlah pemirsa kisahku kali ini mengenai menanam kentang di pot dan panen di musim panas di Austria. Semoga bermanfaat
Sampai jumpa lagi